Pages

Selasa, 26 Juni 2012

Teori Perubahan Sosial Ferdinand Tonnies




PENDAHULUAN
Teori Perubahan Sosial 
Dikotomi antara bentuk struktur sosial pramodern dan yang modern tidak hanya dikenal dalam analisa Durkheim. Mungkin sangat mirip dengan distingsi Tonnies yang terkenal itu antara masyarakat Gemeinschaft dan masyarakat Gesellschaft. Terjemahan Inggrisnya adalah community dan society untuk masing-masingnya, yang pada dasarnya juga berhubungan dengan istilah solidaritas mekanik dan organik. 







Bagi Tonnies, masyarakatGemeinschaft mencerminkan satu kemauan yang bersifat alamiah dan memperlihatkan satu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan organik, tradisi yang kuat, hubungan yang menyeluruh dan memperlihatkan spontanitas dalam perilaku. Sebaliknya masyarakatGesellschaft ditandai oleh kemauan yang bersifat rasional, yang lebih direncanakan, serta mengutamakan hubungan sosial yang didasarkan pada spesialisasi tertentu. Disitingsi Maine antara status dan kontrak memperlihatkan dikotomi yang serupa, seperti yang kemudian banyak dilukiskan oleh Redfield antara kebudayaan rakyat dan kebudayaan kota. (Johnson, 1986 : 189).
Masyarakat bukan organisme yang dihasilkan oleh proses-proses biologis, bukan pula mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian individual yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan didorong oleh naluri-naluri spontan yang bersifat menentukan bagi manusia. Masyarakat adalah usaha manusia untuk memelihara relasi-relasi timbal balik yang mantap dan kemauan manusia mendasari masyarakat. Sehubungan dengan kemauan itu, Tonnies kemudian membedakan antara Zweekwille, yaitu kemauan rasional yang hendak mencapai tujuan dan Triebwille yaitu dorongan batin berupa perasaan. Distingsi ini berasal dari Wilhelm Wundu.

PEMBAHASAN
Biografi Ferdinan Tonnies
Ferdinand tonnies lahir pada tahun 1855 di Schleswig-Holstein (Jerman Timur) yang berada di Tanjung Eiderstedt, masih dalam kedaulatan Denmark. Ia belajar di universitas Tubingen di Husum dimana ia menjadi tertarik menjadi novelis dan penyair. Pada tahun 1877 dia menerima gelar doctor dalam sastra klasik di universitass Tubingen, setelah itu Tonnies beralih ke filsafat, sejarah, biologi, psikologi, ekonomi, dan mulai mempelajari sosiologi. Empat tahun berikutnya pada tahun 1881 dia memulai karirnya dengan menjadi dosen swasta di Universitas Kiel, ia mengajar filsafat, ekonomi, statistic, sementara banyak dari hasil penelitiannya ia publikasikan di media massa. Oleh karena itu enam tahun kemudian, pada tahun 1887 ia menerbitkan buku paling terkenal mengenai komunitas dan masyarakat.
Tahun 1896 terjadi sebuah bentrokan dengan administrasi Universitas Kiel yang membuat dia menjadi tersangka radikalisme karena ia berhasil membuat massa melakukan mogok kerja pihak universitas menjanjikan karir yang cemerlang untuk sarjana muda. Tahun 1909 konflik eksternal telah diselesaikan dengan janji bahwa tonnies akan mendapatkan gelar profesor penuh bidang politik ekonomi di Universitas Kiel yang dimaksudkan untuk membantu keuangan Tonnies sebagai ayah dari kelima anaknya. Tetapi kenyataannya tonnies tidak disebut profesor penuh sampai tahun 1913. Ia hanya menjadi profesor tamu yang seringkali diundang di Universitas Kiel.
Ia merupakan salah seorang sosiolog jerman yang turut membangun institusi terbesar yang sangat berperan dalam sosiologi Jerman dan bersama dengan Max Weber, George Simmel, Werner Sombart, dan lainnya yang melatarbelakangi berdirinya German Sosiologycal Assocoation pada tahun 1909. Tonnies berhasil menjadi Guru besar Emiritus di Universitas Kiel, tetapi pada tahun 1933 dia dicabut dari status Guru Besar Emiritus. Kematiannya pada 9 april 1936 adalah saksi dari kediktaoran NAZI, karena semasa hidupnya ia aktif menentang gerakan NAZI di Jerman, yang telah menghasilkan 900 karya dan banyak menyumbang dibidang Sosiologi dan Filossofi. Banyak dari teori sosiologi yang termasuk gemeinschaft dan gesellschaft yang selanjutnya diedit dan dialihbahasakan ke dalam bahasa inggris menjadi community and society (1957) oleh Charles P. Loomis, karya yang lain berupa essai tentang sosiologi terdapat dalam bukunya Einfuhrung in die Soziologie (An Introduction to Sociology).
     Pemikiran Ferdinand Toennies dan Tokoh- tokoh yang mempengaruhi pemikirannya
Masyarakat adalah karya ciptaan manusia sendiri. Hal ini ditegaskan oleh tonnies dalam kata pembukaan bukunya. Masyarakat bukan organisme yang dihasilkan oleh proses- proses biologis, juga bukan mekanisme yang terdiri dari bagian- bagian individual yang masing- masing berdiri sendiri, sedang mereka didorong oleh naluri- naluri spontan yang bersifat menentukan bagi manusia. Masyarakat adalah usaha manusia untuk mengadakan dan memelihara relasi- relasi timbal balik yang mantap. Kemauan manusia mendasari masyarakat.
Berkenaan dengan kemauan itu Toennies membedakan antara zweekwilleyaitu kemauan rasional yang hendak mencapai suatu tujuan dan triebwille yaitu dorongan batin berupa perasaan. Keduanya berasal dari Wilhelm Wundt. Kita bicara tentangzweekwille apabila orang hendak mencapai suatu tujuan tertentu dan mengambil tindakan rasional ke arah itu. Suatu no nonsense mentality menuntun orang dalam merencanakan langkah- langkah tepat untuk mencapai tujuan itu. Misalnya di waktu masalah transport di kota metropolitan New York di tangani pada tahun 1811, para ahli membuat suatu streetplan berdasarkan dalil geometri, bahwa garis bujur merupakan jarak paling dekat antara dua titik. Pertimbangan non rasional tidak dimasukkan dalam perhitungan mereka. Biasanya di bidang ekonomi  orang yang hendak mencari keuntungan atau memberi jasa- jasa pelayanan didorong oleh zweekwille. Dalam rangka tujuan itu mereka mendirikan kongsi- kongsi atau relasi- relasi dagang, dimana bukan relasi sendiri yang menjadi pertimbangan melainkan tujuan yang mau dicapai melalui relasi itu.
Triebwille mengikuti sejumlah langkah atau tindakan, yang tidak berasal dari perhitungan akal- budi melulu, melainkan dari watak, hati, atau jiwa yang bersangkutan. Triebwille bersumber pada selera, perasaan, kecenderungan psikis, tradisi atau keyakinan orang. Misalnya, orang bekerja sama karena senang dengan keramaian, atau karena ingin belajar, atau mau menolong, atau merasa diri berguna, kreatif dan sebagainya. Pascal, seorang filsuf Perancis, pernah bekata bahwa hati manusia mempunyai logikanya sendiri, yang sering tidak dimengerti atau mungkin dipertanggungjawabkan oleh pikiran rasional.
Triebwille paling menonjol dikalangan kaum petani, orang seniman, rakyat sederhana, khusunya wanita dan generasi muda. Sedangkan zweekwille lebih menonjol dikalangan pedagang, ilmuwan dan pejabat- pejabat. Distingsi tersebut ini langsung berpengaruh atas corak dan ciri interaksi orang dalam kelompok atau masyarakatnya, sehingga Toennies membedakan masyarakat kedalam dua tipe yaitu:
     1.      Gemeinschaft (paguyuban)
Merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota- anggotanya diikat dalam hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi gemeinschaft adalah bentuk hidup bersama yang lebih bersesuaian dengan triebwille. Kebersamaan dan kerjasama tidak dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan di luar, melainkan dihayati sebagai tujuan dalam dirinya. Orangnya merasa dekat satu sama lain dan memperoleh kepuasan karenanya. Suasanalah yang dianggap penting daripada tujuan. Spontanitas diutamakan diatas undang- undang atau keteraturan. Toennies menyebut sebagai contoh  keluarga, lingkungan tetangga, sahabat- sahabat, serikat pertukangan dalam abad pertengahan, gereja, desa, dan lain sebagainya. Para anggota diperstukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara psikis dalam suka duka hidup bersama. Dengan kata lain bahwa mereka sehati dan sejiwa. Menurut Ferdinand Toennies prototipe semua persekutuan hidup yang dinamakan gemeinschaft itu keluarga. Ketiga soko guru yang menyokong gemeinschaft adalah:
      a.      Gemeinschaft by blood
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Contoh: kekerabatan, masyarakat- masyarakat suatu daerah yang terdapat di daerah lain. Seperti ikatan mahasiswa Jambi di Yogyakarta.
      b.      Gemeinschaft of place
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk dapat saling tolong menolong. Contoh: RT dan RW.
      c.       Gemeinschaft of mind
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ideologi atau pikiran yang sama.
      2.      Gesellschaft (patembayan)
Merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Gesellschaft bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka, serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan pada sebuah mesin. Sedangkan menerut Selo Soemardjan dan Soeliman Soemardi gesellscaft merupakan tipe asosiasi  dimana relasi- relasi kebersamaan dan kebersatuan antara orang berasal dari faktor- faktor lahiriah seperti persetujuan, peraturan, undang- undang dan sebagainya. Menurut Toennies teori gesellschaft berhubungan dengan penjumlahan atau kumpulan orang yang dibentuk atau secara buatan. Apabila dilihat secara sepintas kumpulan itu mirip dengan gemeinschaft yaitu sejauh para individual hidup bersama dan tinggal bersama secara damai tetapi dalam gemeinschaft mereka pada dasarnya terus bersatu sekalipun ada faktor- faktor yang memisahkan, sedang dalam gesellschaft pada dasarnya mereka tetap terpisah satu dari yang lain, sekalipun ada faktor- faktor yang mempersatukan.  Toennies memakai istilah “hidup yang organis dan nyata (real)” untuk relasi- relasi yang berlaku didalam gemeinschaft dan istilah “ struktur yang khayal dan mekanis” untuk relasi- relasi yang berlaku di dalam gesellschaft. Namun Toennies tidak pernah mengatakan bahwa tipe masyarakat gemeinschaft adalah (sama dengan ) organisme, dan tipe masyarakat gesellschaft adalah (sama dengan mekanisme). Sebaliknya ia menolak banyak ralisme maupun nominalisme, yang kedua- duanya sejak aristoteles selalu di bandingkan oleh filsuf- filsuf dan telah menghasilakan dua gambaran masyarkat yang ekstrem. Ia hanya bertujuan untuk melukiskan atas cara abstrak dan dengan memakai konsep- konsep dua bentuk atau tipe kehidupan bersama yang berbeda- beda dan merupakan dua kemungkinan abstrak.
Sebagaimana telah dikatakan oleh Cooley, bahwa konsep- konsep egoisme dan altruisme, pilihan bebas dan kewajiban sosial, hanya saling menolak dibidang konseptual saja, sedang dalam kenyataannya mereka tetap terjalin menjadi satu hidup, demikian juga halnya dengan konsep- kosep gemeinschaft dan gesellschaft.  Dalam kenyataan praktis mereka tidak saling menolak, sebab tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri- cir gesellschaft dan tidak ada gesellschaft tanpa ciri- ciri gemeinschaft. Misalnya, keluarga tradisional dan masyarakat desa,yang merupakan contoh- contoh gemeinschaft tidak akan dapat bertahan terus, seandainya tidak ada peraturan, undang- undang, sistem kepemimpinan dan sistem peradilan. Sekalipun orangnya didorong oleh idealisme dan kemauan baik dan menggabungkan diri kedalam suatu gemeinschaft, mereka tetap membutuhkan beberapa  kepastian yang menyangkut rejeki dan kebutuhan lain.di pihak lain, walaupun suatu perusahaan atau administrasi negara diatur dan diselenggarkan secara birokratis dan rasional menurut gambaran gesellschaft, unsur- unsur manusia yang nonrasional akan tetap ikut memainkan peran dan  mempengaruhi interaksi orang yang bersangkutan. Seandainya tidak, mereka menjadi kumpulan robot- robot yang tidak berjiwa. Sama sebagaimana zweekwille dan triebwille selalu terjalin.
Toennies  menegaskan, bahwa setiap relasi selalu mengungkapkan ketunggalan dalam  kebhinekaan, dan kebhinekan dalam ketunggalannya. Hanya kalau kita membuat suatu deskripsi yang umum dan abstrak, kita mempertentangkan unsur yang satu terhadap unsur yang lainnya. Misalnya, kita berkata bahwa seorang seniman menharapkan penghargaan, sedang seorang pedagang mengharapkan keuntungan. Ini suatu pertentangan abstrak dan generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua hal tampak dalam keadaan tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan si pedagang sebagai manusia juga menginginkan penghargaan.  Begitu pula dengan kedua tipe masyarakat, mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi yang berlaku dalam gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak salig menolak atau bertentangan satu sama lain. Tiap-tiap relasi mengandung dua aspek, selalu ada dua hal yang kait mengkait dan tidak mungkin dipisahkan. Namun demikian, dalam tipe gemeinschaft unsur hukum, peraturan, dan disiplin kurang diperhatikan dan sama menonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsur perasaan dan solidaritas, yang berasal dari penghargaan (triebwille) tidak begitu menonjol dalam gesellschaft.
Toennies  menegaskan, bahwa setiap relasi selalu mengungkapkan ketunggalan dalam  kebhinekaan, dan kebhinekan dalam ketunggalannya. Hanya kalau kita membuat suatu deskripsi yang umum dan abstrak, kita mempertentangkan unsur yang satu terhadap unsur yang lainnya. Misalnya, kita berkata bahwa seorang seniman menharapkan penghargaan, sedang seorang pedagang mengharapkan keuntungan. Ini suatu pertentangan abstrak dan generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua hal tampak dalam keadaan tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan si pedagang sebagai manusia juga menginginkan penghargaan.  Begitu pula dengan kedua tipe masyarakat, mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi yang berlaku dalam gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak salig menolak atau bertentangan satu sama lain. Tiap-tiap relasi mengandung dua aspek, selalu ada dua hal yang kait mengkait dan tidak mungkin dipisahkan. Namun demikian, dalam tipe gemeinschaft unsur hukum, peraturan, dan disiplin kurang diperhatikan dan sama menonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsur perasaan dan solidaritas, yang berasal dari penghargaan (triebwille) tidak begitu menonjol dalam gesellschaft.
Paradigm atau alasan Ferdinand Tonnies mengeluarkan teori tersebut adalah:
a. paradigm fakta social
b. paradigm fenomena social
c. paradigm tingkah laku atau perilaku social
Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Tentang hal ini pula secara tidak langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.
Pada masyarakat modern gemeinschaft akan lenyap.  Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini seperti yang dikemukakan sebelumnya ialah berubah menjadi impersonal, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern (Gesellschaft). Evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Baginya faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat seperti prinsip evolusi yang ia miliki adalah adanya kecenderungan berpikir secara rasional, perubahan orientasi hidup,proses pandanagan terhadap suatu aturan dan soistem organisasi. Kedua tipe masyarakat tersebut berbentuk campuran(saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan dalam hidup karena tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri-ciri Gesselschaft dan sebaliknya.
Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai kehidupan tipe komunitas/kelompok/asosiasi (Gemeinschaft) yang lenyap. Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Dan dibawah ini adalah pemaparan Tonnies tentang perbedaan antar Gemeinschaft dengan Gesellschaft sebagai suatu perubahan yang justru bergerak kearah memperburuk, menurut dirinya.
Ciri
Gemeinschaft(komunitas)
Gesellschaft (masyarakat modern)
Hubungan social
Ikatan Keluarga
Pertukaran ekonomi
Institusi khas
Keluarga
Negara dan ekonomi
Citra tentang individu
Kedirian
Orang, warga
Bentuk kekayaan
Tanah
Uang
Tipe hukum
Hukum keluarga
Hukum kontrak
Institusi sosial
Desa
Kota
Kontrol sosial
Adat dan agama
Hukum dan pendapat umum

Ciri dari Gemeinschaft yaitu berbentuk komunitas sedangkan ciri dari Gesellschaft yaitu masyarakat modern. Tentang hal ini pula secara tidak langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.
KESIMPULAN
Ferdinand Tonnies lahir di Schleswig-Holstein, Jerman Timur tahun 1855. Ia belajar di universitas Tubingen di Husum, tertarik menjadi novelis dan penyair. Tahun 1877 dia menerima gelar doktor dalam sastra klasik di universitass Tubingen.
Pada tahun 1881 dia memulai karirnya  sebagai dosen swasta di Universitas Kiel mengajar filsafat, ekonomi, statistic. Hasil penelitiannya ia publikasikan di media massa. Pada tahun 1887 ia menerbitkan buku yang terkenal mengenai Gemeinschaft danGesellschaft (komunitas dan masyarakat).
Tonnies turut membangun institusi terbesar yang sangat berperan dalam sosiologi Jerman bersama Max Weber, George Simmel, Werner Sombart, melatarbelakangi berdirinya German Sosiologycal Assocoation pada tahun 1909. Tonnies berhasil menjadi Guru besar Emiritus di Universitas Kiel, tetapi pada tahun 1933 dia dicabut dari status Guru Besar Emiritus. Ia wafat pada 9 april 1936 karena kediktoran NAZI, semasa hidupnya ia aktif menentang gerakan NAZI di Jerman dan telah menghasilkan 900 karya serta banyak menyumbang dibidang Sosiologi dan Filossofi. Banyak teori sosiologi, termasuk gemeinschaft dan gesellschaft yang selanjutnya diedit dan dialihbahasakan ke dalam bahasa lain.

REFERENSI
Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial (alih bahasa oleh Alimandan). Jakarta: Prenada Media
P.J. Bouman. 1976. Sosiologi “Pengertian-Pengertian dan Masalah-Masalah”. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed). 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soekanto, soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
K.J. Veeger. 1986. Realitas sosial. Jakarta: PT Gramedia.
         Johnson, Doyle Paul. 1986. teori sosiologi klasik. Jakarta: PT Gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar