PENDAHULUAN
Teori Perubahan Sosial
Dikotomi
antara bentuk struktur sosial pramodern dan yang modern tidak hanya dikenal
dalam analisa Durkheim. Mungkin sangat mirip dengan distingsi Tonnies yang
terkenal itu antara masyarakat Gemeinschaft dan masyarakat Gesellschaft. Terjemahan Inggrisnya adalah community dan society untuk masing-masingnya, yang
pada dasarnya juga berhubungan dengan istilah solidaritas mekanik dan organik.
Bagi Tonnies, masyarakatGemeinschaft mencerminkan satu kemauan yang bersifat alamiah dan memperlihatkan satu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan organik, tradisi yang kuat, hubungan yang menyeluruh dan memperlihatkan spontanitas dalam perilaku. Sebaliknya masyarakatGesellschaft ditandai oleh kemauan yang bersifat rasional, yang lebih direncanakan, serta mengutamakan hubungan sosial yang didasarkan pada spesialisasi tertentu. Disitingsi Maine antara status dan kontrak memperlihatkan dikotomi yang serupa, seperti yang kemudian banyak dilukiskan oleh Redfield antara kebudayaan rakyat dan kebudayaan kota. (Johnson, 1986 : 189).
Bagi Tonnies, masyarakatGemeinschaft mencerminkan satu kemauan yang bersifat alamiah dan memperlihatkan satu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan organik, tradisi yang kuat, hubungan yang menyeluruh dan memperlihatkan spontanitas dalam perilaku. Sebaliknya masyarakatGesellschaft ditandai oleh kemauan yang bersifat rasional, yang lebih direncanakan, serta mengutamakan hubungan sosial yang didasarkan pada spesialisasi tertentu. Disitingsi Maine antara status dan kontrak memperlihatkan dikotomi yang serupa, seperti yang kemudian banyak dilukiskan oleh Redfield antara kebudayaan rakyat dan kebudayaan kota. (Johnson, 1986 : 189).
Masyarakat
bukan organisme yang dihasilkan oleh proses-proses biologis, bukan pula
mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian individual yang berdiri
sendiri-sendiri, melainkan didorong oleh naluri-naluri spontan yang bersifat
menentukan bagi manusia. Masyarakat adalah usaha manusia untuk memelihara
relasi-relasi timbal balik yang mantap dan kemauan manusia mendasari
masyarakat. Sehubungan dengan kemauan itu, Tonnies kemudian membedakan
antara Zweekwille, yaitu kemauan rasional yang hendak mencapai
tujuan dan Triebwille yaitu dorongan batin berupa perasaan.
Distingsi ini berasal dari Wilhelm Wundu.
PEMBAHASAN
Biografi Ferdinan
Tonnies
Ferdinand
tonnies lahir pada tahun 1855 di Schleswig-Holstein (Jerman Timur) yang berada
di Tanjung Eiderstedt, masih dalam kedaulatan Denmark. Ia belajar di
universitas Tubingen di Husum dimana ia menjadi tertarik menjadi novelis dan
penyair. Pada tahun 1877 dia menerima gelar doctor dalam sastra klasik di
universitass Tubingen, setelah itu Tonnies beralih ke filsafat, sejarah,
biologi, psikologi, ekonomi, dan mulai mempelajari sosiologi. Empat tahun
berikutnya pada tahun 1881 dia memulai karirnya dengan menjadi dosen swasta di
Universitas Kiel, ia mengajar filsafat, ekonomi, statistic, sementara banyak
dari hasil penelitiannya ia publikasikan di media massa. Oleh karena itu enam
tahun kemudian, pada tahun 1887 ia menerbitkan buku paling terkenal mengenai komunitas dan masyarakat.
Tahun
1896 terjadi sebuah bentrokan dengan administrasi Universitas Kiel yang membuat
dia menjadi tersangka radikalisme karena ia berhasil membuat massa melakukan
mogok kerja pihak universitas menjanjikan karir yang cemerlang untuk sarjana
muda. Tahun 1909 konflik eksternal telah diselesaikan dengan janji bahwa tonnies
akan mendapatkan gelar profesor penuh bidang politik ekonomi di Universitas
Kiel yang dimaksudkan untuk membantu keuangan Tonnies sebagai ayah dari kelima
anaknya. Tetapi kenyataannya tonnies tidak disebut profesor penuh sampai tahun
1913. Ia hanya menjadi profesor tamu yang seringkali diundang di Universitas
Kiel.
Ia
merupakan salah seorang sosiolog jerman yang turut membangun institusi terbesar
yang sangat berperan dalam sosiologi Jerman dan bersama dengan Max Weber,
George Simmel, Werner Sombart, dan lainnya yang melatarbelakangi berdirinya
German Sosiologycal Assocoation pada tahun 1909. Tonnies berhasil menjadi Guru
besar Emiritus di Universitas Kiel, tetapi pada tahun 1933 dia dicabut dari
status Guru Besar Emiritus. Kematiannya pada 9 april 1936 adalah saksi dari
kediktaoran NAZI, karena semasa hidupnya ia aktif menentang gerakan NAZI di
Jerman, yang telah menghasilkan 900 karya dan banyak menyumbang dibidang
Sosiologi dan Filossofi. Banyak dari teori sosiologi yang termasuk gemeinschaft
dan gesellschaft yang selanjutnya diedit dan dialihbahasakan ke dalam bahasa
inggris menjadi community and society (1957) oleh Charles P. Loomis, karya yang
lain berupa essai tentang sosiologi terdapat dalam bukunya Einfuhrung in die
Soziologie (An Introduction to Sociology).
Pemikiran Ferdinand Toennies dan
Tokoh- tokoh yang mempengaruhi pemikirannya
Masyarakat
adalah karya ciptaan manusia sendiri. Hal ini ditegaskan oleh tonnies dalam
kata pembukaan bukunya. Masyarakat bukan organisme yang dihasilkan oleh proses-
proses biologis, juga bukan mekanisme yang terdiri dari bagian- bagian
individual yang masing- masing berdiri sendiri, sedang mereka didorong oleh
naluri- naluri spontan yang bersifat menentukan bagi manusia. Masyarakat adalah
usaha manusia untuk mengadakan dan memelihara relasi- relasi timbal balik yang
mantap. Kemauan manusia mendasari masyarakat.
Berkenaan
dengan kemauan itu Toennies membedakan antara zweekwilleyaitu
kemauan rasional yang hendak mencapai suatu tujuan dan triebwille yaitu
dorongan batin berupa perasaan. Keduanya berasal dari Wilhelm Wundt. Kita bicara
tentangzweekwille apabila orang hendak mencapai suatu tujuan
tertentu dan mengambil tindakan rasional ke arah itu. Suatu no nonsense
mentality menuntun orang dalam merencanakan langkah- langkah tepat untuk
mencapai tujuan itu. Misalnya di waktu masalah transport di kota metropolitan
New York di tangani pada tahun 1811, para ahli membuat suatu streetplan
berdasarkan dalil geometri, bahwa garis bujur merupakan jarak paling dekat
antara dua titik. Pertimbangan non rasional tidak dimasukkan dalam perhitungan
mereka. Biasanya di bidang ekonomi orang yang hendak mencari keuntungan
atau memberi jasa- jasa pelayanan didorong oleh zweekwille. Dalam
rangka tujuan itu mereka mendirikan kongsi- kongsi atau relasi- relasi dagang,
dimana bukan relasi sendiri yang menjadi pertimbangan melainkan tujuan yang mau
dicapai melalui relasi itu.
Triebwille mengikuti sejumlah langkah atau tindakan, yang tidak berasal dari
perhitungan akal- budi melulu, melainkan dari watak, hati, atau jiwa yang
bersangkutan. Triebwille bersumber pada selera, perasaan, kecenderungan psikis,
tradisi atau keyakinan orang. Misalnya, orang bekerja sama karena senang dengan
keramaian, atau karena ingin belajar, atau mau menolong, atau merasa diri
berguna, kreatif dan sebagainya. Pascal, seorang filsuf Perancis, pernah bekata
bahwa hati manusia mempunyai logikanya sendiri, yang sering tidak dimengerti
atau mungkin dipertanggungjawabkan oleh pikiran rasional.
Triebwille paling menonjol dikalangan kaum petani, orang seniman, rakyat
sederhana, khusunya wanita dan generasi muda. Sedangkan zweekwille lebih
menonjol dikalangan pedagang, ilmuwan dan pejabat- pejabat. Distingsi tersebut
ini langsung berpengaruh atas corak dan ciri interaksi orang dalam kelompok
atau masyarakatnya, sehingga Toennies membedakan masyarakat kedalam dua tipe
yaitu:
1. Gemeinschaft (paguyuban)
Merupakan bentuk kehidupan
bersama dimana anggota- anggotanya diikat dalam hubungan batin yang murni dan
bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan
batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan
peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi gemeinschaft adalah bentuk hidup bersama yang lebih
bersesuaian dengan triebwille. Kebersamaan dan kerjasama tidak dilaksanakan
untuk mencapai suatu tujuan di luar, melainkan dihayati sebagai tujuan dalam
dirinya. Orangnya merasa dekat satu sama lain dan memperoleh kepuasan
karenanya. Suasanalah yang dianggap penting daripada tujuan. Spontanitas
diutamakan diatas undang- undang atau keteraturan. Toennies menyebut sebagai
contoh keluarga, lingkungan tetangga, sahabat- sahabat, serikat
pertukangan dalam abad pertengahan, gereja, desa, dan lain sebagainya. Para
anggota diperstukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan
persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara
psikis dalam suka duka hidup bersama. Dengan kata lain bahwa mereka sehati dan
sejiwa. Menurut Ferdinand Toennies prototipe semua persekutuan hidup yang
dinamakan gemeinschaft itu keluarga. Ketiga soko guru yang menyokong
gemeinschaft adalah:
a. Gemeinschaft by blood
Yaitu gemeinschaft yang
mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Contoh: kekerabatan,
masyarakat- masyarakat suatu daerah yang terdapat di daerah lain. Seperti
ikatan mahasiswa Jambi di Yogyakarta.
b. Gemeinschaft of place
Yaitu gemeinschaft yang
mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga
dimungkinkan untuk dapat saling tolong menolong. Contoh: RT dan RW.
c. Gemeinschaft of
mind
Yaitu gemeinschaft yang
mendasarkan diri pada ideologi atau pikiran yang sama.
2. Gesellschaft (patembayan)
Merupakan
bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan
biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Gesellschaft bersifat sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka, serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana
dapat diumpamakan pada sebuah mesin. Sedangkan menerut Selo Soemardjan dan
Soeliman Soemardi gesellscaft merupakan tipe asosiasi dimana relasi-
relasi kebersamaan dan kebersatuan antara orang berasal dari faktor- faktor
lahiriah seperti persetujuan, peraturan, undang- undang dan sebagainya. Menurut
Toennies teori gesellschaft berhubungan dengan penjumlahan atau kumpulan orang
yang dibentuk atau secara buatan. Apabila dilihat secara sepintas kumpulan itu
mirip dengan gemeinschaft yaitu sejauh para individual hidup bersama dan
tinggal bersama secara damai tetapi dalam gemeinschaft mereka pada dasarnya
terus bersatu sekalipun ada faktor- faktor yang memisahkan, sedang dalam
gesellschaft pada dasarnya mereka tetap terpisah satu dari yang lain, sekalipun
ada faktor- faktor yang mempersatukan. Toennies memakai istilah “hidup
yang organis dan nyata (real)” untuk relasi- relasi yang berlaku didalam
gemeinschaft dan istilah “ struktur yang khayal dan mekanis” untuk relasi-
relasi yang berlaku di dalam gesellschaft. Namun Toennies tidak pernah
mengatakan bahwa tipe masyarakat gemeinschaft adalah (sama dengan ) organisme,
dan tipe masyarakat gesellschaft adalah (sama dengan mekanisme). Sebaliknya ia
menolak banyak ralisme maupun nominalisme, yang kedua- duanya sejak aristoteles
selalu di bandingkan oleh filsuf- filsuf dan telah menghasilakan dua gambaran
masyarkat yang ekstrem. Ia hanya bertujuan untuk melukiskan atas cara abstrak
dan dengan memakai konsep- konsep dua bentuk atau tipe kehidupan bersama yang
berbeda- beda dan merupakan dua kemungkinan abstrak.
Sebagaimana
telah dikatakan oleh Cooley, bahwa konsep- konsep egoisme dan altruisme,
pilihan bebas dan kewajiban sosial, hanya saling menolak dibidang konseptual
saja, sedang dalam kenyataannya mereka tetap terjalin menjadi satu hidup,
demikian juga halnya dengan konsep- kosep gemeinschaft dan gesellschaft.
Dalam kenyataan praktis mereka tidak saling menolak, sebab tidak mungkin ada
gemeinschaft tanpa ciri- cir gesellschaft dan tidak ada gesellschaft tanpa
ciri- ciri gemeinschaft. Misalnya, keluarga tradisional dan masyarakat desa,yang
merupakan contoh- contoh gemeinschaft tidak akan dapat bertahan terus,
seandainya tidak ada peraturan, undang- undang, sistem kepemimpinan dan sistem
peradilan. Sekalipun orangnya didorong oleh idealisme dan kemauan baik dan
menggabungkan diri kedalam suatu gemeinschaft, mereka tetap membutuhkan
beberapa kepastian yang menyangkut rejeki dan kebutuhan lain.di pihak
lain, walaupun suatu perusahaan atau administrasi negara diatur dan
diselenggarkan secara birokratis dan rasional menurut gambaran gesellschaft,
unsur- unsur manusia yang nonrasional akan tetap ikut memainkan peran dan
mempengaruhi interaksi orang yang bersangkutan. Seandainya tidak, mereka
menjadi kumpulan robot- robot yang tidak berjiwa. Sama sebagaimana zweekwille
dan triebwille selalu terjalin.
Toennies
menegaskan, bahwa setiap relasi selalu mengungkapkan ketunggalan dalam
kebhinekaan, dan kebhinekan dalam ketunggalannya. Hanya kalau kita membuat
suatu deskripsi yang umum dan abstrak, kita mempertentangkan unsur yang satu
terhadap unsur yang lainnya. Misalnya, kita berkata bahwa seorang seniman
menharapkan penghargaan, sedang seorang pedagang mengharapkan keuntungan. Ini
suatu pertentangan abstrak dan generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua
hal tampak dalam keadaan tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan si
pedagang sebagai manusia juga menginginkan penghargaan. Begitu pula
dengan kedua tipe masyarakat, mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi
yang berlaku dalam gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak
salig menolak atau bertentangan satu sama lain. Tiap-tiap relasi mengandung dua
aspek, selalu ada dua hal yang kait mengkait dan tidak mungkin dipisahkan.
Namun demikian, dalam tipe gemeinschaft unsur hukum, peraturan, dan disiplin
kurang diperhatikan dan sama menonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsur
perasaan dan solidaritas, yang berasal dari penghargaan (triebwille) tidak
begitu menonjol dalam gesellschaft.
Toennies menegaskan, bahwa setiap
relasi selalu mengungkapkan ketunggalan dalam kebhinekaan, dan kebhinekan
dalam ketunggalannya. Hanya kalau kita membuat suatu deskripsi yang umum dan
abstrak, kita mempertentangkan unsur yang satu terhadap unsur yang lainnya.
Misalnya, kita berkata bahwa seorang seniman menharapkan penghargaan, sedang
seorang pedagang mengharapkan keuntungan. Ini suatu pertentangan abstrak dan
generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua hal tampak dalam keadaan
tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan si pedagang sebagai manusia juga
menginginkan penghargaan. Begitu pula dengan kedua tipe masyarakat,
mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi yang berlaku dalam
gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak salig menolak atau
bertentangan satu sama lain. Tiap-tiap relasi mengandung dua aspek, selalu ada
dua hal yang kait mengkait dan tidak mungkin dipisahkan. Namun demikian, dalam
tipe gemeinschaft unsur hukum, peraturan, dan disiplin kurang diperhatikan dan
sama menonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsur perasaan dan
solidaritas, yang berasal dari penghargaan (triebwille) tidak begitu menonjol
dalam gesellschaft.
Paradigm atau alasan Ferdinand Tonnies mengeluarkan
teori tersebut adalah:
a.
paradigm fakta social
b.
paradigm fenomena social
c.
paradigm tingkah laku atau perilaku social
Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme
yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi
terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah
memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Tentang hal ini
pula secara tidak langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan
senada dengan prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya
kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses
pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.
Pada masyarakat modern gemeinschaft akan lenyap. Gemeinschaft
(komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka
(primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini seperti yang dikemukakan sebelumnya ialah
berubah menjadi impersonal, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern
(Gesellschaft). Evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan
manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi
kehidupan manusia. Baginya faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat
seperti prinsip evolusi yang ia miliki adalah adanya kecenderungan berpikir
secara rasional, perubahan orientasi hidup,proses pandanagan terhadap suatu
aturan dan soistem organisasi. Kedua tipe masyarakat tersebut berbentuk
campuran(saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan dalam hidup karena tidak
mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri-ciri Gesselschaft dan sebaliknya.
Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap
kritisnya terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya
mengenai kehidupan tipe komunitas/kelompok/asosiasi (Gemeinschaft) yang lenyap.
Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi
identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan
kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi
kehidupan manusia. Dan dibawah ini adalah pemaparan Tonnies tentang perbedaan
antar Gemeinschaft dengan Gesellschaft sebagai suatu perubahan yang justru
bergerak kearah memperburuk, menurut dirinya.
Ciri
|
Gemeinschaft(komunitas)
|
Gesellschaft (masyarakat modern)
|
Hubungan social
|
Ikatan Keluarga
|
Pertukaran ekonomi
|
Institusi khas
|
Keluarga
|
Negara dan ekonomi
|
Citra tentang individu
|
Kedirian
|
Orang, warga
|
Bentuk kekayaan
|
Tanah
|
Uang
|
Tipe hukum
|
Hukum keluarga
|
Hukum kontrak
|
Institusi sosial
|
Desa
|
Kota
|
Kontrol sosial
|
Adat dan agama
|
Hukum dan pendapat umum
|
Ciri dari Gemeinschaft yaitu berbentuk komunitas
sedangkan ciri dari Gesellschaft yaitu masyarakat modern. Tentang hal ini pula
secara tidak langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan
prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya
kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses
pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.
KESIMPULAN
Ferdinand Tonnies lahir di
Schleswig-Holstein, Jerman Timur tahun 1855. Ia belajar di universitas Tubingen
di Husum, tertarik menjadi novelis dan penyair. Tahun 1877 dia menerima gelar
doktor dalam sastra klasik di universitass Tubingen.
Pada tahun 1881 dia memulai
karirnya sebagai dosen swasta di Universitas Kiel mengajar filsafat,
ekonomi, statistic. Hasil penelitiannya ia publikasikan di media massa. Pada
tahun 1887 ia menerbitkan buku yang terkenal mengenai Gemeinschaft danGesellschaft (komunitas
dan masyarakat).
Tonnies turut membangun institusi
terbesar yang sangat berperan dalam sosiologi Jerman bersama Max Weber, George
Simmel, Werner Sombart, melatarbelakangi berdirinya German Sosiologycal
Assocoation pada tahun 1909. Tonnies berhasil menjadi Guru besar Emiritus di
Universitas Kiel, tetapi pada tahun 1933 dia dicabut dari status Guru Besar
Emiritus. Ia wafat pada 9 april 1936 karena kediktoran NAZI, semasa hidupnya ia
aktif menentang gerakan NAZI di Jerman dan telah menghasilkan 900 karya serta
banyak menyumbang dibidang Sosiologi dan Filossofi. Banyak teori sosiologi,
termasuk gemeinschaft dan gesellschaft yang selanjutnya diedit dan
dialihbahasakan ke dalam bahasa lain.
REFERENSI
Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi
Perubahan Sosial (alih bahasa oleh Alimandan). Jakarta: Prenada Media
P.J. Bouman.
1976. Sosiologi “Pengertian-Pengertian dan Masalah-Masalah”.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi (ed). 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta:
Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soekanto, soerjono.
2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
K.J. Veeger. 1986. Realitas
sosial. Jakarta: PT Gramedia.
Johnson, Doyle Paul. 1986. teori sosiologi klasik. Jakarta: PT Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar