Pages

Kamis, 29 Agustus 2013

Asyiknya Berkunjung Ke Kampoeng Bisnis Tegalwaru

Kamis, 22 Agustus 2013 Dilaporkan Bahwa peserta Indoneisia Bangun Desa yang masih tertinggal di YAPIPI (Yayasan Pengembangan Insan Pertanian Indonesia) telah melakukan kunjungan ke kampoeng Bisnis Tegalwaru yang ada di Tegalwaru-Ciampea-Bogor. Saya dan 12 peserta lainnya menuju lokasi dengan menggunakan angkot (alat transportasi Wajib di Bogor, konon Bogor di sebut sebagai kota seribu angkot). Kita menemukan sebuah desa yang asri, masih hijau dan sejuk. Yang lebih menarik adalah disana terdapat banyak UKM yang tercipta berkat kerja keras Bu Tatiek sebagai pelopor kampoeng Bisnis Tegalwaru yang memberdayakan masyarakat Desa Tegalwaru melalui sektor ekonomi dengan mendirikan berbagai kegiatan usaha.

Kampoeng Bisnis Tegalwaru sering kali menjadi tempat wisata pilihan dan referensi untuk belajar berbisnis. Disana terdapat proses pembuatan Nata De Coco, proses pembuatan kerupuk, bongsai yang dipasarkan ke Sumedang, Pembuatan tas yang sudah dipasarkan sampai ke Hongkong, budidaya dan pengemasan obat-obatan herbal, budidaya dan pengolahan sapi potong dan kambing, pembuatan wayang, pembuatan gendang, dan lainnya. Hebatnya semua usaha itu dilakukan dengan konsep pemberdayaan sehingga kebermanfaatannya dirasakan oleh setiap elemen masyarakat. Untuk ke depannya Bu Tatiek sebagai Pelopor kampoeng Bisnis Tegalwaru akan membangun wisata yang serba air, games edukasi dan bisa sambil belajar budidaya berbagai macam ikan.
Kampoeng Bisnis Tegalwaru sering juga menerima siswa dan mahasiswa dari berbagai Universitas yang magang untuk bisa belajar jenis usaha disana, dengan sangat terbuka Bu Tatiek memberi kesempatan untuk dapat belajar disana secara lebih dekat dan aplikatif. Sehingga keberadaan Kampoeng Bisnis Tegalwaru tidak hanya memberi benefit pada masyarakat sekitar akan tetapi setiap elemen masyarakat bisa merasakannya juga dengan senang hati.
Salah satu tempat yang kami kunjungi saat itu adalah Sari Sehat milik Ibu Sutiah, disana kami diberi pengarahan mengenai manfaat obat-obatan herbal dan mengelilingi kawasan budidaya tanamannya sehingga kegiatan belajarnya terasa lebih menyenangkan dan mengena karena tidak hanya sekedar di beri materi saja. Bu Sutiah telah memiliki 120 species tanaman herbal dimulai sejak tahun 2007. Berawal dari hobi dan pernah mengalami sakit yang mengharuskan beliau di rawat sehingga memaksa beliau untuk mencari obat-obatan alternatif dan ternyata tak jauh ditemukan di dapur. Untuk ke depannya beliau tidak hanya ingin menjadikan Sari Sehat sebagai Laboratoriumnya IPB saja, akan tetapi beliau lebih jauh ingin memilki klinik sendiri dengan bekam dan akupuntur sebagai salah satu alternatif untuk pengobatan.

Midper Bag Collection (MBC) pun menjadi tempat yang kami kunjungi selanjutnya setelah melihat proses pembuatan wayang dan gendang yang ternyata sudah pernah menerima order dari program Showimah, dan Opera Van Java. MBC memperoduksi berbagai jenis tas yang sudah dipasarkan secara langsung ke Hongkong dan biasa menerima order dari pasar Senen ataupun melalui media sosial. Midper Bag Collection juga menerima pesanan tas sesuai dengan model yang diinginkan hanya saja minimal pesanan satu produk itu 4 lusin, jadi untuk teman-teman yang ingin berbisnis tas, MBC bisa dijadikan salah satu referensinya untuk dijadikan sebagai mitra.
MBC menjadi salah satu mitra kampoeng bisnis Tegalwaru yang wajib dikunjungi, saat ini MBC memproduksi 250 lusin/ pekan dengan memberdayakan 500 Kepala Keluarga masyarakat Tegalwaru. Dan setiap kepalan keluarga itu mengahasilkan minimal 10 lusin. MBC pun pernah menjalin kerjasama dengan PT. CMS (Capriyani Multinasional Sejahtera) dan Sophie Martin. Akan tetapi ternyata proses pemberdayaan masyarakat itu tidak selalu mulus dan sesuai dengan harapan, saat ini Bu Tatiek merasa harus memotivasi masyarakat Tegalwaru untuk semangat melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi, tidak terputus sampai pendidikan menengah saja dan asyik dengan membuat tas, menghasilkan uang dengan hasil keringat sendiri.

Sunggguh apresiasi yang luar biasa untuk Bu Tatiek yang telah mengorbankan harta dan tenaga untuk membangun Desa Tegalwaru hingga sekarang di kenal sebagai Kampoeng Bisnis Tegalwaru, sebuah konsep pemberdayaan yang tidak hanya sebagai bentuk program yang biasanya berlalu begitu saja. Akan tetapi terus berkesinambungan dan menjadikan masyarakat berdaya dan sejahtera.


*Ketemu lagi di Kunjungan Tegalwaru selanjutnya, Minggu 01 September 2013 sekaligus menerima motivasi dari Bpk. Zulfikar Alimudin (Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Semangat membangun Indonesia hebat) dan Bpk. Herman Budianto SE..   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar