Pages

Jumat, 24 Mei 2013

Studi Kelayakan Bisnis



Notulensi Training Indonesia Bangun Desa  bersama Prof. Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS
(Kamis, 23 Mei 2013)
Studi kelayakan bisnis digunakan untuk kegiatan investasi, untuk penanaman padi yang biasanya hanya pada rentang waktu tiga bulan tidak usah menggunakan studi kelayakan bisnis, cukup dengan analisis usaha tani saja. Studi kelayakan bisnis digunakan untuk usaha yang dalam jangka waktu tahunan karena bentuknya investasi yang hanya di beli satu kali dan berkelanjutan untuk waktu yang lama.
Kegiatan investasi mengeluarkan biaya yang sangat tinggi di awal periode, seperti pabrik, perkebunan, green house, pembuatan kolam, restoran, agrowisata, dan lain-lain. Untuk perkebunan investasinya berbentuk lahan yang dibeli atau di sewa, pengolahan lahan, bibit, dll. Bibit yang digunakan menjadi investasi karena 
di tanam satu kali dan digunakan untuk jangka waktu yang lama. Studi kelayakan bisnis ini bisa dilakukan oleh perusahaan swasta, organisasi sosial/perorangan maupun pemerintah. Studi ini dilakukan karena pada saat ini sumberdaya langka, suatu kegiatan bisa memberi manfaat yang berbeda karena banyak pilihan, dan banyak alternatif bisnis. Sebetulnya studi kelayakan bisnis ini dilakukan untuk bisnis yang belum dilaksanakan, yang sedang dilakukan dan bisnis yang sudah dilakukan. Akan tetapi yang sering dilakukan adalah sebelum bisnis di mulai dikarenakan untuk menghitung kelayakan bisnisnya.  Studi kelayakan bisnis ini juga bisa menentukan prospek bisnis untuk beberapa tahun ke depan.
Analisis kelayakan bisnis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat benefit yang dicapai dalam suatu bisnis, menghindari pemborosan sumber daya, memilih alternative bisnis yang menguntungkan, dan menentukan prioritas investasi. Beberapa pihak yang memerlukan studi kelayakan bisnis diantaranya investor terkait benefitnya, kreditor terkaiat keamanan dana yang dipinjamkan sehingga pengembalian dana yang dipinjamkan lancar, dan pemerintah terkait manafaat bisnis bagi pendapatan negara dan masyarakat.
Di Kalimantan ada perkebunan kakao yang diminta untuk retrribusi tapi tidak bayar, salah seorang anggota DPR menganggap tindakan tersebut tidak benar, padahal perkebunan kakao itu menyangkut dengan masyarakat banyak. Kakao di Indoneisa lebih banyak di produksi di luar negeri sehingga kakao banyak di ekspor. Kalau retribusi itu diterapkan maka harga kakao di luar negeri akan naik, kalau harga di luar negeri mahal maka permintaan kakao ke Indonesia akan menurun. Berarti pernyataan anggota DPR itu kurang tepat. 
Aspek-aspek dalam usaha bisnis yang perlu dipertimbangkan :
1.      Aspek teknis, berhubungan dengan bagaimana produksi dan penyediaan input dan output
2.      Aspek institusional, organisasi, manajerial
3.      Aspek sosial dan hukum
Ketika budidaya babi di Aceh otomatis masyarakat tidak akan menerima.
4.      Aspek komersial
5.      Aspek financial
6.      Aspek ekonomi
7.      Asspek system alami dan kualitas lingkungan

Siklus Bisnis
Siklus bisnis adalah rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan teknis, tahapannya : identifikasi, persiapan & analisis, penilaian, pelaksanaan, dan evaluasi. Begitu hasil evaluasi tidak baik maka harus melakukan identifikasi lagi. Tahap pertama ketika mengidentifikasi adalah harus menemukan bisnis baru dan lokasi yang strategis. Setelah bisnis diidentifikasi maka lakukan proses persiapan yang terinci dan studi kelayakan, lalu dinilai bisnis yang sudah dipersiapkan untuk memeriksa kembali tiap aspek dari rencana bisnis. Penilaian ini dilakukan oleh individu/lembaga yang membiayai bisnis seperti halnya bank dunia.
Untuk mengerjakan bisnis yang potensial harus identifikasi terlebih dahulu. Seorang teman sering melakukan perjalanan dari Bogor-Jakarta yang dipikirkannya adalah bagaimana bila mendirikan kamar mandi sebagai ladang bisnis.
Silkus bisnis yang selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan bagian yang terpenting dalam siklus bisnis, karena apabila hanya sebatas bussines plan itu tidak akan ada arti apa-apa. Rencana bisnis yang baik dan realistis memungkinkan untuk dilaksanakan dan keuntungan dapat diwujudkan, pelaksanaan bisnis harus luwes mengingat keadaan akan selalu berubah. Tahap evaluasi dilakukan untuk bisnis yang sudah selesai dan sedang berjalan. Evaluasi dapat dilakukan oleh pihak pengelola bisnis, lembaga sponsor, dan pihak luar seperti halnya universitas.
Analisis kelayakan bisnis terbagi dua :
1.      Analisis kelayakan ekonomi
Analisis ini melihat suatu kegiatan bisnis dari sudut pandang keseluruhan. Yang diperhatikan dalam analisis ekonomi ini adalah total atau produktivitas suatu bisnis untuk masyarakat atau perekoniomian secara keseluruhan, hasil analisis ekonomi disebut dengan “ The Social Returns” atau : The Economics Returns
2.      Analisis kelayakan finansial
Analisis ini melihat suatu bisnis dari sudut pandang individu atau lembaga yang mempunyai kepentingan langsung dalam bisnis atau yang menginvestasikan modalnya ke dalam bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar