Pages

Jumat, 24 Mei 2013

Resiko Bisnis


Resiko Bisnis                                                       
Notulensi Training Indonesia Bangun Desa 24 Mei 2013 with Anna Fahriyanti

Resiko à Kejadian yang merugikan yang dihadapi oleh pengambil keputusan dan peluang kejadian dapat diukur. Resiko sering mengacu pada hal yang negatif, laki-laki yang memanjat tebing lebih tinggi resikonya dibandingkan dengan resiko wanita yang jogging. Memabandingkan kemampuan sesorang dalam menanggung resiko harus disesuaikan dengan ukurang dan proporsi yang sesuai. Dalam lomba lari,
seorang wanita yang berusia 40 tahun tidak bisa dibandingkan dengan seorang wanita yang usianya 20 tahun  karena rentang umurnya yang berbeda. Contoh lain petani yang memiliki tanah yang sempit tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan besar yang memilki lahan yang luas.
Bisnis selalu ada resiko. Resiko biasanya dianalisis dari pengalaman, ketika tidak ada pengalaman maka bisa melihat pengalaman orang lain. Ketika dalam hidup pun sesekali bisa melihat ke belakang untuk perbaikan di masa depan, akan tetapi jangan terlalu sering melihat ke belakang layaknya seorang pengemudi motor jika keterusan melihat spion maka resiko celaka akan sangat tinggi.
Analisis resiko
1.      Historis
2.      Perbandingan orang lain, jika ada selisih hasil dengan orang lain, maka bisa ditanyakan.
3.      Standar, misalnya sudah ada penelitian yang dilakukan oleh kementrian pertanian, ketika diaplikasikan bisa dibandingkan dengan hasil riset yang dilakukan oleh kementrian pertanian tersebut.
Resiko dalam budidaya pertanian biasanya diakibatkan karena musim hujan, musim kemarau, serangan hama, dan penyakit. Ada juga konsep lain ‘ketidakpastian” dengan image negatif. Seperti halnya petani yang menanam tidak bisa memastikan berapa harga yang akan diterima ketika dia memanen tanaman tersebut. Ketidakpastian merugikan yang dihadapi oleh pengambil keputusan dan peluang kejadian tidak dapat diukur. Konsep resiko dan ketidakpastian diartikan berbeda. Seperti halnya kejadian banjir(ketidakpastian) itu tidak bisa diukur peluangnya, sementara hama(resiko) peluangnya bisa diukur. Resiko dan ketidakpastian keduanya bisa merugikan.
Indikator resiko meliputi : fluktuasi, variasi, acak, heterogen, harus ada faktor yang fix (luas lahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar