Pages

Senin, 02 Februari 2015

SEMERU...SEMERUU

Mark Twain say
Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sail. EXPLORE. DREAM. DISCOVER

ARTINYA...??*CERNA SENDIRI AJEE YEE

SEMERU...SEMERUU




Alhamdulillah tepat di tanggal 24 Desember 2014, aku berhasil kirim sms ke Sang Bos untuk bolos kerja pada tanggal 26, 27, 29, 30 Desember *ASLI MINTA Di PECAT...) demi pendakian Mahameru, demi foto KECE yang bisa aku jadikan sampul Facebook, demi komen BBM ketika aku pasang DP keindahan Ranukumbolo, demi  sepenggal kisah dan pengalaman yang akan aku bawa sampai mati... HAHAyyy

Tepat 24 Desember 2014, pulang Dines 17.00 tanpa dikomando lagi langsung caww ke Terminal Barangsiang-Bogor, *( Tumben-tumbenan kali ini ada yang nganter tepat sampai bus berangkat, gag biasa banget-biasanya olangan. Thanks Kaka IYAM) karena kebetulan 3 bulan yang lalu pas booking tiket kereta dapatnya berangkat dari Bandung 25 Desember 2014 ba’da subuh. So, kudu nge-bus dulu dari Bogor malam itu dan bikin kita menggelandang di Bandung, di stasion Kiara Condong.

Tepat selesai subuh dan memasikan pasukan komplit.(dz, Dian, Frisca, ACHMAD RIYANDI, Kang TB, Kang Ilham, dan terakhir Kang Away)kita langsung chek in dan Alhamdulillah 10 kursi utk kita bertujuh, BISA SELONJORAN dunk.. *Ini terjadi karena ada 3 teman kita yang GAGAL ikut.

Tak ada yang perlu diceritakan tentang kegiatan kita di kereta selain tidur*Efek gag mandi pagi itu, sesekali mainin gadget*asik sekarang kereta ekonominya udah ada charger, doakan semakin maju dan fasilitasnya di upgrade terus yaa... dan tak lupa nyemil dunk. Dan ternyata pengalaman naik kereta perjalanan siang ini cukup membuat ingin terulang, asli amazing bisa merasakan matahari terbit, matahari ada di atas kepala kita ampe dia tenggelam di ufuk barat. Apalagi via selatan ini dapat banyak bonus view ajiib Gn. Guntur dan gunung-gunung lainnya yang SUPER-KUPRET.

And you know, perjalanan kali ini sedikit terhambat karena ditengah perjalanan ada 1 gerbong yang konslet yang berhasil bikin aku terbangun, bukan karena konsletnya cii tapi karena banyaknya penumpang dari gerbong lain berlarian, karena dikiranya ada kebakaran gytu, padahal alhamdulillah Cuma konslet ajja. Oleh sebab itu, ketika bertemu stasiun yang agag besar kereta diam sejenak untuk manambah gerbong dan alhamdulillah bisa shalat dzuhur dengan sempurna di musholanya walau gag berani jajan dulu karena takut tiba-tiba keretanya lansung jalan ajja dan akuu tertinggal. O maigat.. O my  woow..*Ala Naomi di Sinetron Diam-Diam Suka.. Maksudnya…???ANY CORRELATION GUYS>>>???

Setelah selesai shalat dzuhur, gerbong selesai ditambahkan dan penumpang dirapikan, sang Masinis kembali memacu kereta hingga sampai ke Surabaya. Di tengah perjalanan kereta sempat berhenti di beberapa stasion untuk menaikkan atau menurunkan dan menaikkan penumpang. Tak jarang kita memanfaatkan momen itu untuk beli makan atau sekedar menghirup udara segar. Seperti Gudeg Jogja yang jadi santapan siang ittu yang kita beli ketika kereta berhenti di Stasiun Lempuyangan. *Kegiatan ini hanya bisa dilakukan buat yang biasa naik kereta, kalau ga biasa beresiko ditinggalin kereta. BISA KARENA BIASA

Senja kala itu masih menikmati deru mesin kereta di perbatasan Jawa Tengah dan Timur, dan kita Alhamdulillah sampai di Stasiun Jombang jam 21.00 –Telat karena konslet *Sebetulnya kereta sampai Surabaya, tapi demi menghemat waktu dan agar bisa sampai di Pasar Tumpang lebih cepat, maka kita turun di Stasiun Jombang lanjut dengan bus ke Malang.

Eng…Ing… Eng…Bus Jombang-Malang ternyata sudah habis alias gag ada. Alhasil kita cari alternative lain buat sampai disana dengan selamat tanpa kekurangan sedikit pun. Dan akhirnya kita dapat mobil  kayak espace gitu yang kita bayar 400.000 sampai Malang. Walau di tengah jalan sempat di oper ke Avanza plus tambahan ongkos 100.000 tapi Alhamdulillah bisa sampai dengan selamat sehat dan utuh di basecamp “Mba Nur” @ Pasar Tumpang.

And You Know, apa yang aku lakukan selama perjalanan Jombang-Pasar Tumpang…??? T.I.D.U.R

Dan ternyata sampai basecamp sudah banyak para pendaki yang siap sedia taklukkan MAHAMERU. Kita langsung gabung aja, lapor, dan TIDUR. Lagi dan lagiiii

Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana di tegakkan? Dan Bumi bagaimana dihamparkan? (Q. S Al-Ghasiyah : 17-20)

Fajar pagi pasar tumpang mulai menggerogoti tulang-tulang sehiangga membuatku tak sanggup lagi mengukir mimpi atau sekedar menimati posisi telentang. à Akhirnya bangun, subuh, touch up walau tanpa mandi, lalu re-packing, cari kebutuhan yang belum terpenuhi, sarapan dan GO… Go… Go…. RANUPANE….!!!

Rp. 350.000,00 cukup untuk membawa kita ber-tujuh samapai di Ranupane, daripada harus ngesoddd?? Sekitar 1,5 jam kita menikmati “Siang Semangat” di Traditional Jeep, hahha mobil bak maksudnya pada perjalanan Ps. Tumpang-ranupane. Hamparan pohon kentang, daun bawang and beautiful Bromo jadi pendukung untuk ber-selfie ria sepanjang perjalanan  ittu

Sampailah di Ranupane sekitar 10.30, lapor dulu dan dapat pencerah dari Volunteer, selain wejangan volunteer juga memastikan kalau pendaki bawa gear lengkap biar safety ketika nanjak. And then, kita urus simaksi yang ngabisin 600.000 kurang dikit, *Untuk ber-7 loch yaa, sekedar menghangatkan perut kita nikmatin Bakso sono yang saosnya Pink dan…


BISMILLAH.. PENDAKIAN DI MULAI….

Dokumentasi on pendakian Semeru


 Oro-Oro Ombo niii

Sang Ketu

 Briefing and cek in ricek sebelum pendakian


                     Perjuangan dirin tenda di Kalimati.. Sore ittu.. Rain

Beautiful Ranukumbolo





 Packing..Packing

Pahlawan @AYAK-ayak 2.500/buah


Oleh-oleh Malang

Pulang...pulang

1 komentar: