Pages

Rabu, 13 Agustus 2014

Bandung Lagii..Lagi.. dan lagiii

Edisi Kawah Putih Part II dan Dusun Bambu

Masih dalam suasana idul fitri 1435 H, alhamdulillah bisa bersilaturahim, merefresh hati yang kemarin telah terluka *BACA lebayyy. Dan kembali menapati jejek-jejak yang sudah tersimpan di jalanan Bandung menuju Kawah putih-Bandung Selatan.
Ceritanya kalau di Indonesia ittu, paska lebaran ada yang namya “Halal Bihalal” yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang dengan berkumpul dan makan bersama selepas idul fitri. Untuk kita kali ini.. Si tukang Jalan pun mengikuti tradisi yang namanya “halal bihalal’ dengan berkumpul di Bogor dan makan-makan di Bandung, tepatnya makan siang di Bandung.
Si Tukang jalan mampir di kawah putih-  Bandung (Foto-Kang TB)

Let’s Go...
Saat itu Jum’at 08 Agustus 2014, aku, Ayu, Dian, dan kang TB sepakat untuk berkumpul di kosan akku yang di Yasmin-Bogor yang sederhana dan biasa saja untuk menunggu jemputan dari anak Depok yaitu Ahmad dan Ableh dan katanya beserta kedua temannya. *Dalam hatii assiikk ada teman baru lagii.. tapi di sisi lain langsung sibuk atur posisi nanti di mobil..hahah 8 personil 1 avanza...Ouooooo..Amazing lah pastiii
Berkumpul di kosan sekitar pukul 21:30, Rehat sejenak dan ternyata 1 personil di Depok hingga pukul 23:30 tidak bisa dihubungi, alhasil si anak depok yang lain masih menunggu.. Ouh hoohoo, jelas ini mah ngaret bingiiit. Awalnya berencana berangkat kisaran pukul 23:00  dr Bogor menuju Bandung, tapi karena satu dan lainnya, Kita si Tukang Jalan baru bisa caww di pukul 01:15 hari Sabtu 09 Agustus 2014 lengkap dengan 8 personil beserta bantal dan kue lebaran yang siap menemani vacation kita kali inni.

Masuk mobil, baca do’a sebelum perjalanan “Bismika Allahumma ahyaa Wabismika Amuut”. Dan mata ini terbuka ketika sudah pada ribut karena rest area KM 97 Sudah terlewat dan akan menemukan rest area lagi setelah tol Buah batu, padahal untuk menuju kawah putih cakepnya keluar di tol Kopo. Why.. so how..??Jam menunjukkan 03:00 pemirsah...
Langsung putar kepala, eh putar otak maksudnya, coba kontek teman yang di Bandung dan punya rumah di Ketapang kali aja bisa ditumpangi buat rehat melepas penat dan mandi tentunya. Bersyukur dia masih melek bilangnya lagi lembur kerja, TETAPI.. Ternyata pekan ini dia tidak pulang karena sehari-hari dia bekerja di Jakarta. So, so kita cari alternatif yang lain, dan saya keingetan sama mushola yang ada pom bensinnya tapi posisinya sudah dekat ke Ciwidey, *mudah2n 24 jam dan bisa meluruskan punggung. Dan Yes...!! mushola Al-Masoem itu plus ada ATM BNI nya juga pom bensin dan kali ini ternyata musholanya sudah di sekat antara mushola dan tempat makan mie ramen buka 24 jam dan bisa digunakan alias gag di kunci. Tapi mie ramennya masih close cii.. Dan ternyata disana juga ada 2 wisatawan nampaknya yang sedang beristirahat. Alhasil kita wait subuh disana, bersih-bersih sebisanya dan tentunya shalat subuh dan alhamdulillah bisa tilawah juga. Nikmatnyaaa

Kisaran jam 06:00 kita melanjutkan perjalanan dan menikmati udara Ciwidey yang super dingiin bingiit, sarapan di jalan, eh maksudnya di pinggir jalan yang kita temui dengan menu nasi uduk plus bubur ayam, tadinya 1 personil pengen sarapan surabi cii,, tapi sepanjang jalan tak ada yang jual. Lepas sarapan langsung lah kita menuju tujuan utama ‘KAWAH PUTIH “. Tepat 06:50 ternyata sudah buka dan kita langsung beli tiket dll, tiket saat itu 17.000/ orang dan untuk mobil 150.000 cas nya. Lumayan juga yaa, padahal disana juga ada angkutan semacam angkot yang dimodifikasi gytu yang bisa membawa kita dari pintu masuk kawah putih menuju kawah putihnya. Ongkosnya kisaran 10.000/ orang atau sesuai dengan kemampuan kita negosisasi dengan sopirnya. Tapi sepertinya repot juga kalau mesti turun mobil dan naik mobil yang lain.
Sesampainya di kawah putih kita tak basa basi lagi langsung selfie, narciscus, di pinggir kawah, sampai kehabisan pose kisaran jam 09:00 kita memutuskan untuk meninggalkan jejak di kawah putih dan menuju ke tempat lainnya.

Narsiscus kawah putih

Diskusi di mulai, di dalam mobil.. Aku yang aslinya sudah pernah ke kawah putih ogah ajja kalau ke Bandung Cuma ke kawah putih ajja. Alhasil aku yang penasaran banget sama resort dusun bambu mencoba manas-manasin yang lain supaya mau kesana juga. *kejam juga ya akku..hihi Dan ternyata berkat training motivasi yang sering aku ikuti di zaman kuliah berhasil membuat orang seisi mobil mau juga ke dusun bambu, terkecuali  1 orang yang mau ke boscha dan nyurabi di setia budi. TETAPI setelah kita menelusuri jalan dan setting GPS menuju dusun bambu dari kawah putih kita menggunakan jalan yang melewati banjaran dan ketemu pintu tol muhammad toha dan keluar tol pasteur. Sebetulnya ketika keluar tol pasteur GPS memerintahkan untuk ambil jalur Cimahi supaya bisa sampai ke dusun bambu lebih cepat, tapi yang bawa mobil ambil jalur lembang dan alhasil kejebak macet lah...hihihi
Alhasil kita menelusuri lembang untuk sampai di terminal ledeng dan tentunya bakal ketemu juga setia budhi dunk. Setelah sepakat untuk mampir di salah satu masjid di sekitar jalan menuju ke Lembang kita rehat sejenak, shalat dzuhur dan touch UP dulu alias mandiii, kita langsung lanjut perjalanan seiring isi perut yang miscall minta di isi, kebetulan kita lewat surabi setia budhi dan ternyata belum BUKA, so lanjut aja ke dusun bambuu ya.. kasian si akku yang ngidam banget buat  kesana.

Dari terminal ledeng perjalanan masih lanjut dikit dan ketemu belok kanan ada plang juga kok, menuju dusun bambu. Atau setting GPS lagii kalau gag mau repot. Sepanjang jalan kita melewati wisata kampung Gajah, Kampung daun, DE EL EL. Banyak juga wisata sepanjang jalan sersan bajuri ittu yang bisa kita kunjungi. Tetapi saat ini tujuannya tetap DUSUN Bambu. Jadi lanjutt terus, kalau gag salah sekitar 11 km dari belokan setelah terminal ledeng ittu. Jauh juga yaaa
Akhirnya kesampaian juga ke Dusun Bambu
Sampailah di dusun bambu, cakepp cii tapi aslinya saat ittu ramee bener... Pengennya bisa makan di saung pinggir danau gytu, tapi kok kayaknya penuh bgt, karena sudah terlanjur bayar uang masuk 10.000/ orang plus perut lapar jadilah kita nyasar di resto burangrang dan memilih menu makanan. Belum banyak menu makanan nya dan ternyata memang dusun bambu ini masih baru dan belum grand launcing. Dikira makanan dusun akan murah harganya tapi ternyata disini lumayan standar cii.. Pokoknya kalau mau makan disini plus minumnya kaya jus gytu.. Siapin aja 100.000-an. Atau kalau mau hemat bisa ambil nasi goreng plus air mineral budgeting sampai 70.000-an. Kalau mau jajan-jajan gytu banyak menu di pasar khatulistiwa yang pembayarannya agak ribet karena harus beli voucher dulu. Atau kalau mau yang super hemat silahkan bawa makanan dari rumah dan bisa gunakan semi gazebo gytu untuk bisa makan disana. Jadi silahkan anda yang tentukan.
Saat itu aku icip-icip menu bebek goreng dusun bambu.. makanan nya enak cii, bebeknya juga renyah gytu, wajarlah dengan 70.000 yang kita keluarkan untuk paket bebek goreng ittu. Dan teman saya coba menu sop gurame nya. Seger bin nikmat juga. Alhasil untuk saling menikmati kedua menu ittu. Kita join-nan dech... soalnya kalau 2 menu sendiri juga mana bisa abis...???paket bebek goreng dan paket sup gurame dinikmati berdua..nyos kan... Maksudnya biar gag gede banget juga budgeting nya.
 Suasana lunch di Burangrang-dusun bambu
 Ini menu ayam *lupa namanya
 Yang ini sop gurame
Yang nyuss ini bebek goreng

Abis makan.. jalan jalan bentar.. selfie.. lihat balon udara yang mau mengudara, dan pulang...
Kali ini pulangnya lewat jalur Cimahi dan asli lebih cepat, pengen tau kenapa??? Jangan tanya saya, karena saya tertidur... Pliis... heehe


Good by and so fun for Your vacation....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar