Pages

Selasa, 24 Juni 2014

Welcome Ramadhan 1435 H


Ramdahan bulan yang penuh istimewa, karenanya setiap amalan pahalanya berlipat ganda. Ramadahan identik dengan puasa, puasa ‘As-shoum’ itu sendiri berasal dari kata ‘AL-Imsaak’ yang artinya menahan, menahan dari hawa nafsu yang bersifat duniawi, menahan itu artinya mengurangi segala sesuatu yang bersifat duniawi.


Hawa Nafsu itu sendiri terdiri dari 7 bagian

1. Otak: Berfikir, silahkan kurangi berfikir urusan duniawi, tapi bukan berarti meninggalkan ya, intinya harus proporsional dan mengutamakan kepentingan akhirat.
2. Mata : Gunakan mata untuk melihat hal yang baik seperti membaca Al-Qur’an. Hindari nafsu mata untuk lebih banyak menonton televisi, bila perlu gadaikan dahulu itu TIPI. #ngaca
3. Telinga: Begitupun dengan indra yang satu ini, jika tidak pintar2 mengendalikannya pastilah kita lebih tergoda untuk mendengarkan siaran radion yang tidak membawa bekas apa-apa bahkan mungkin malah tidak semangat ibadah. Susah untuk terus konsisiten mendengarkan ceramah yang bisa mensolehkan kehidupan kita, Karna itu jangan pernah pantang untuk selalu berusaha. Save your Ear...!!!
4. Mulut : Nafsu apalagi selain ghibah, membicarakan hal-hal yang tidak ada gunanya. Naudzubillah. Selama ramadhan jaga dia selalu ya, dan semoga membekas untuk bulan-bulan setelahnya.
5. Perut : Yang satu ini apalagi, setelah seharian penuh menahan lapar dan haus, seakan pas iftor itu dijadikan ajang untuk balas dendam.  Jangan sampai kita masuk pada golongan yang satu itu, karena sesungguhnya puasa itu menahan hawa nafsu, ya salah satunya nafsu memasukkan makanan apapun ke dalam perut sehingga kekenyangan dan tidak fokus saat terawih. Makanlah secukupnya dan tentunya makanan yang kaya gizi dan nutrisi. Hindari makanan yang ketika makan membuat kita ketagihan, seperti gorengan. Isn’t it..??
6. Emosi : Nafsu ketika mampu menahannya barulah termasuk orang yang kuat...
7. Seksual ; Nafsu seksual ini lebih berkaitan pada seseorang yang sudah berpasangan, jika sebelumnya orang bisa melakukannya disaat malam ataupun siang, tapi saat Ramadhan tiba lebih dibatasi, hanya saat berbuka saja di malam hari. Terlebih sang guru menyarankan untuk berkomitmen pada 10 hari terakhir untuk fokus beri’tikaf dan hanya banyak melakukan ibadah kepada Allah SWT. Karena Rasulullah pun sering kali menjauhi istri-istri beliau saat berpuasa.

Seiring dengan pahala yang akan didapatkan berlipat ganda saat melakukan ibadah di bulan Ramadhan, akan tetapi tidak menutup jin untuk terus mengganggu dan tidak berkenan jika abid Allah terus-terusan beribadah untuk mengaharap Ridho Allah. Walaupuna ada keterangan yang menyebutkan jika Allah membelenggu syaitan saat memasuki bulan Ramadhan, yang di maksud syaitan disini adalah syaitan yang berbentuk jin dan manusia yang berada di luar tubuh manusia. Karena semestinya syaitan itu terdiri dari dua keanggotaan :

1.         Jin : ada jin yang di dalam tubuh yang disebut Qorin yang terlahir ketika kita dilahirkan, Qarin bertugas untuk selalu membisikan pada manusia untuk selalu melakukan hal yang tidak baik dan di larang oleh aturan agama. Ada juga Jin yang stand by di luar tubuh manusia, jin inilah yang Allah belenggu saat bulan Ramadhan. Makanya walau sudah di belenggu kadang kita masih sering malas, atau saat sepertiga malam hanya bangun untuk sahur tidak sekalian ibadah sekaligus, ini berarti si Qorin itu pada bulan ramadhan tetap beraksi dan melaksanakan tugasnya dengan baik.*HAHAHAHAHA
2.       Manusia : Jin yang nampak, tapi kadang tidak sadar akan keberadaannya, bahkan mungkin kita lebih sering bersamanya. *HIHIHIHI

Hati-hati akan godaan syaitan dan jin yang terkutuk, dan juga harus lebih berarti pada godaan nafsu duniawi yang sering membutakan mata. Tidak sedikit yang menggadaikan keimanan seseorang hanya karena gemerlap duniawi semata, atau mungkin kita termasuk salah satu di dalamnya...????*Naudzubillah.... Karena sejatinya yang paling merusak keimanan seseorang itu adalah DUNIA daripada JIN. Lihat An- Nahl (16):106-108

Sebagai manusia biasa tentu akan sangat banyak kekurangan dan pasti godaan duaniawi dan jin sering kali merasuki kita tanpa kita sadari. Untuk itu, moment Ramadhan yang merupakan bulan paling mulia, bulan dimana Al-qur’an diturunkan, bulan dimana terdapat salah satu malam yang sangat istimewa-Laitul Qadar, bisa dimanfaatklan untuk beribadah, mengurangi nafsu duniawi, lebih banyak bersyukur dan sadar diri, bahwa semestinya hidup didunia hanya sementara dan fokuslah untuk kebaikan kehidupan ukhrowi yang kekal seakan kesempatan hidup didunia hanya Allah kasih sampai hari esok saja, atau mungkin hanya sampai satu jam kemudian.

Selamat datang Ramadhan, selamat datang bulan penuh berkah,,

Selamat Berpuasa, Selamat menahan, Fokuslah hanya beribadah semata untuk meraih Ridho dan Inayah Allah Subhanahu Wata’ala

Wallahu a’lam bil muroodih

*inspired by Ust. Roffi saat kajian pagi di rumah Keke Cimanggu 24 Juni 2014 08;15-09:45 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar