Ramdahan bulan yang
penuh istimewa, karenanya setiap amalan pahalanya berlipat ganda. Ramadahan
identik dengan puasa, puasa ‘As-shoum’ itu sendiri berasal dari kata
‘AL-Imsaak’ yang artinya menahan, menahan dari hawa nafsu yang bersifat
duniawi, menahan itu artinya mengurangi segala sesuatu yang bersifat duniawi.
1. Otak:
Berfikir, silahkan kurangi berfikir urusan duniawi, tapi bukan berarti
meninggalkan ya, intinya harus proporsional dan mengutamakan kepentingan
akhirat.
2. Mata
: Gunakan mata untuk melihat hal yang baik seperti membaca Al-Qur’an. Hindari
nafsu mata untuk lebih banyak menonton televisi, bila perlu gadaikan dahulu itu
TIPI. #ngaca
3. Telinga:
Begitupun dengan indra yang satu ini, jika tidak pintar2 mengendalikannya
pastilah kita lebih tergoda untuk mendengarkan siaran radion yang tidak membawa bekas apa-apa bahkan mungkin malah tidak semangat ibadah. Susah untuk terus
konsisiten mendengarkan ceramah yang bisa mensolehkan kehidupan kita, Karna itu
jangan pernah pantang untuk selalu berusaha. Save your Ear...!!!
4. Mulut
: Nafsu apalagi selain ghibah, membicarakan hal-hal yang tidak ada gunanya.
Naudzubillah. Selama ramadhan jaga dia selalu ya, dan semoga membekas untuk
bulan-bulan setelahnya.
5. Perut
: Yang satu ini apalagi, setelah seharian penuh menahan lapar dan haus, seakan
pas iftor itu dijadikan ajang untuk balas dendam. Jangan sampai kita masuk pada golongan yang
satu itu, karena sesungguhnya puasa itu menahan hawa nafsu, ya salah satunya
nafsu memasukkan makanan apapun ke dalam perut sehingga kekenyangan dan tidak
fokus saat terawih. Makanlah secukupnya dan tentunya makanan yang kaya gizi dan
nutrisi. Hindari makanan yang ketika makan membuat kita ketagihan, seperti
gorengan. Isn’t it..??
6. Emosi
: Nafsu ketika mampu menahannya barulah termasuk orang yang kuat...
7. Seksual
; Nafsu seksual ini lebih berkaitan pada seseorang yang sudah berpasangan, jika
sebelumnya orang bisa melakukannya disaat malam ataupun siang, tapi saat
Ramadhan tiba lebih dibatasi, hanya saat berbuka saja di malam hari. Terlebih
sang guru menyarankan untuk berkomitmen pada 10 hari terakhir untuk fokus
beri’tikaf dan hanya banyak melakukan ibadah kepada Allah SWT. Karena
Rasulullah pun sering kali menjauhi istri-istri beliau saat berpuasa.
Seiring dengan pahala
yang akan didapatkan berlipat ganda saat melakukan ibadah di bulan Ramadhan,
akan tetapi tidak menutup jin untuk terus mengganggu dan tidak berkenan jika
abid Allah terus-terusan beribadah untuk mengaharap Ridho Allah. Walaupuna ada
keterangan yang menyebutkan jika Allah membelenggu syaitan saat memasuki bulan
Ramadhan, yang di maksud syaitan disini adalah syaitan yang berbentuk jin dan
manusia yang berada di luar tubuh manusia. Karena semestinya syaitan itu
terdiri dari dua keanggotaan :
1.
Jin : ada jin yang di dalam tubuh yang
disebut Qorin yang terlahir ketika kita dilahirkan, Qarin bertugas untuk selalu
membisikan pada manusia untuk selalu melakukan hal yang tidak baik dan di
larang oleh aturan agama. Ada juga Jin yang stand by di luar tubuh manusia, jin
inilah yang Allah belenggu saat bulan Ramadhan. Makanya walau sudah di belenggu
kadang kita masih sering malas, atau saat sepertiga malam hanya bangun untuk
sahur tidak sekalian ibadah sekaligus, ini berarti si Qorin itu pada bulan
ramadhan tetap beraksi dan melaksanakan tugasnya dengan baik.*HAHAHAHAHA
2.
Manusia : Jin yang nampak, tapi kadang
tidak sadar akan keberadaannya, bahkan mungkin kita lebih sering bersamanya.
*HIHIHIHI
Hati-hati
akan godaan syaitan dan jin yang terkutuk, dan juga harus lebih berarti pada
godaan nafsu duniawi yang sering membutakan mata. Tidak sedikit yang
menggadaikan keimanan seseorang hanya karena gemerlap duniawi semata, atau
mungkin kita termasuk salah satu di dalamnya...????*Naudzubillah.... Karena
sejatinya yang paling merusak keimanan seseorang itu adalah DUNIA daripada JIN.
Lihat An- Nahl (16):106-108
Sebagai
manusia biasa tentu akan sangat banyak kekurangan dan pasti godaan duaniawi dan
jin sering kali merasuki kita tanpa kita sadari. Untuk itu, moment Ramadhan
yang merupakan bulan paling mulia, bulan dimana Al-qur’an diturunkan, bulan
dimana terdapat salah satu malam yang sangat istimewa-Laitul Qadar, bisa
dimanfaatklan untuk beribadah, mengurangi nafsu duniawi, lebih banyak bersyukur
dan sadar diri, bahwa semestinya hidup didunia hanya sementara dan fokuslah
untuk kebaikan kehidupan ukhrowi yang kekal seakan kesempatan hidup didunia
hanya Allah kasih sampai hari esok saja, atau mungkin hanya sampai satu jam
kemudian.
Selamat
datang Ramadhan, selamat datang bulan penuh berkah,,
Selamat
Berpuasa, Selamat menahan, Fokuslah hanya beribadah semata untuk meraih Ridho
dan Inayah Allah Subhanahu Wata’ala
Wallahu
a’lam bil muroodih
*inspired
by Ust. Roffi saat kajian pagi di rumah Keke Cimanggu 24 Juni 2014 08;15-09:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar