Pages

Kamis, 03 April 2014

First Track -Papandayan- PART I

Bismillah....

Sudah lupa mulai darimana.. hari demi hari selama lebih dari sebulan ini hanya ku lalui di depan komputer, atau hanya sekedar memainkan handphone untuk memastikan bahwa costumer terlayani dengan baik..

lalai menulis..
lalai membuka blog..

tapi eksis di dunia facebook, apalagi untuk mantengin ittenary liburan yang diadain oleh berbagai komunitas ataupun perorangan...

Alhamdulillah, di tanggal merah NYEPI kemarin 31 Maret 2014, diri ini berani minta izin untuk mbolos di hari sabtu, keinginan yang terpendam untuk menjejakkan kaki di puncak gunung, dimana pun ittu, kini telah ku awali dengan mendaki PAPANDAYAN yang terletak di Cisurupan Garut.

Bersama kawan-kawan khiranitravelink yang di promotori oleh Bang Ucoks, dkk ku nikmati indahnya hamparan Edelwis di Tegal Alun dan eksotisme Hutan Mati..

Perjalanan itu di mulai dari terminal Rambutan sebagai meeting point untuk mengumpulkan berbagai awak yang khususnya berasal dari belahan JABODETABEK. Tepat jam menunjukkan 21;05 saya sudah sampai di tempat tujuan, padahal pemberangkatan akan dilaksanakan sekitar pukul 23;30. Akhirnya saya memilih untuk singgah di masjid, mengambil air wudhlu dan menunaikan shalat isya, dan tak lupa melanjutkan tilawah, Alhamdulillah dengan motivasi teman-teman ODOJ hari-hari ku terasa lebih berwarna.

sekitar 22;30 saya bergegas meninggalkan masjid dan mencari pintu keluar sebelah kiri dimana teman-teman khiraniatravelink akan berkumpul disana. sebelumnya saya banyak berkenalan dengan 4 orang akhwat yang mau ke papandayan juga yang ternyata mereka berangkat dengan group dari Darut tauhid, ketemu juga sama mbak-mbak, mau ke papandayan juga yang kata nya bersama group .... adventure...*Ternyata banyak juga yang mau kesana y..(pikirku

Akhirnya, tepat setelah menunggu beberapa menit di pintu keluar sambil sibuk woro-woro di whatssapp ada juga seorang wanita cantik, putih nan berkacamata mengenakan kaus kuning bertuliskan starbuck melambai-lambaikan tangan.. ya... Dialah Dian Nur Utami yang akan menjadi teman perjalanan dua hari menuju Papandayan di ikuti oleh Ayu alias En cuum, ada Ahmad yang super kalem tapi makanannya komplit bgt, bawa abon aja kaya bekal ku seminggu untuk di kos, di lengkapi dengan TB yang tasnya geude bgt, ternyata yang isinya peralatan masak alias nesting yang imuut bgt plus tenda yang nyaman dipakai kita bermalam.*padahal panitia nyiapain juga, jaga-jaga katanya.. tapi emang ternyata sangat berguna dan terpakai, dan terakhir ada Bang Yandi yang penuh kejutan, kerennya di tas segede orok yang beliau pikul ada berbagai sayuran mulai dari wortol, kol, dan sawi. tak lupa juga bawang merah, gula merah dan jahe... Oalah jadi gag berasa kalau aku lagi di Gunung yang jauh dari peradaban.

Tepat di pukul 00 lebih sedikit bus yang ditumpangi sekitar 60 peserta melaju menuju Garut melewati Tol Cipularang hingga sampai di Cisurupan, di pertigaan yang menuju Papandayan. Jam menunjukkan pukul 06;45 ketika kata menuruni bus dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan .... . Tak lupa sarapan pake telur dadar dan tempe orek yang enak masakannya yang kami dapatkan dari 220.000 buat semua akomodasi selama perjalanan Papandayan plus kaos dan 1x sarapan yang kita nikmati di pagi itu. Alhamdulillah
Perjalanan Di mulai

 L-300 dulu sebelum mendaki by foot

Sekitar Pukul 08 lebihan perjalanan dengan L-300 dimulai, sekitar 7 Km perjalanan yang penuh liku dan do'a, jalan yang kurang bagus akibat kualitas aspal yang biasa-biasa saja sehingga banyak material aspal yang tergerus oleh hujan yang mengakibatkan jalan menuju ke pos papandayan bolong-bolong dan ekstra bikin deg-degan plus gag berani buka mata. Perjalanan itu, kita lewati hampir 2 jam, karena sering kali mobil tidak tahan membawa beban berat walau dosa ringan sehingga sering kali diperjalanan itu sebagian raja alias penumpang diturunkan terlebih dahulu, barulah ketika menemui jalan agak bagus, para arjuna dipersilahkan untuk naik mobil kembali bersama-sama kami menikmati jalan yang berliku, berkelok, dengan pemandangan hijau.
Penampakan jalan menuju pos  Papandayan
Akhirnya sampai di pos pemeriksaan

Sampai di pos.. setelah mengurusi administrasi oleh Tim Khirania travelink, kami langsung mulai mendaki...mendaki..melewati hamparan pasir.. hamparan pohon cantigi..belerang yang mampu mengalahkan bau kentut nya si ahmad*hahahah..Ampuuun... dan aliran sungai yang jernih airnya dan menyejukkan mata...
Let's go..!! Semangat y...!!

setelah bercapai-capek ria akhirnya kita sampai di sebuah tempat, namun ternyata itu bukan pondok saladah dimana kita akan menggelar tenda. tempat itu hanya terlihat seperti sebuah lapang yang tidak terlalu luas, namun surprise nya disana terdapat tukang cilok...alias bakso colok... O maigot...!!!Anugrah bangaet... anget-anget gimana gytu....


Empat rebu rupiah ditangan berganti dengan 6 bulatan cilok yang imut-imut dibalut dengan saus, kecap dan sedikit air. Akhirnya jajanan itu mampu menimbulkan mood yang lumayan bagus dan istirahat kali ini terasa lebih manis.

Tak ingin berlama-lama disini, di dekat tukang cilok ittu, karna kami yakin disana akan ada surprise yang lebih berharga lagi...
dan ternyata setelah melewati gemericik pohon cantigi, tibalah kami di lautan tenda... Pendakian yang pertama ini.. membuatku mempesona, dikira tidak sebanyak itu orang menggelar tenda. Hal yang pertama kami lakukan ya mencari kawan lain satu team yang sudah sampai duluan, tengok kanan tulisan komunitas pecinta alam semesta, tengok kiri spanduk besar Jarank Pulang yang logonya mirip kayak jejak petualang, tengok depan hanparan pohon cantigi lagi... hingga akhirnya kami memutuskan untuk perwakilan saja mencari team kami yang lain.


Dan akhirnya, ketemu juga kok. Langsung lah kami gelar tenda dekat-dekat dengan mereka, hingga terebentuklah dua tenda yang imut dengan flying sheet sebagai hijab .. Oia satu kelompok kami terdiri dari 6 orang, 3 cewek dan 3 cowok sehingga kami merasa butuh dua tenda karena 1 tenda hanya berkapasitas nyaman 4 orang. 
Tapi, tak lama kemudian, hujan mengguyur Bumi Papandayan, siang akan segera berganti malam, dan kami tidak bisa membiarkan aliran hujan memasuki kedalam relung tenda kami yang paling nyaman, hingga ketika hujan sedikit reda kami segera mencari space yang lebih nyaman di bawah pepohonan ditemani dua anak anjing yang imut dan sedikit menyeramkan. HussFF

Alhamdulillah, setelah berguyur-guyuran, bermain dengan rintik hujan karena kami harus memindahkan tenda dan membawa berbagai peralatan lainnya, sampailah pada titik dimana perut kami keroncongan dan nasi segera menjadi hidangan, ditambah goreng bakso, sosis, abon, dan bakwan menjadi hidangan yang istimewa dan mantapp saat santap itu.


T.E.P.A.R

Nyenyak sekali tidur kali ini dibalut dengan sleeping bad dan tetap saja dinginnya Papandayan menusuk sampai tulang rusukku,...Lebay..

L.E.L.A.P








Tidak ada komentar:

Posting Komentar