Minggu pagi,
setelah sarapan dan beres-beres tenda alakadarnya, kami melanjutkan track
menuju tegal alun*Katanya puncak Papandayan ya Tegal Alun, tanpa ransel di
punggung ternyata lebih ringan dan cepat,. Kurang lebih 1 jam perjalanan
berkelok, berbatu, berlumpur kita sampai di padang edelwis.
Narsis sebentar,
buka tas kecil dan nyalakan kompor dech. Alhasil 3 bungkus pop Mie dan 2 gelas
enenergen jadi menu sarapan pagi kita ber-enam.*Kenyang kok
Dan ternyata,
hamparan edelwis itu bukanlah Tegal Alun yang sesungguhnya, tetapi tidak lama
lagi dari situ barulah akan kau temukan indahnya hamparan edelwis itu yang
sayangnya belum mekar.Heheh
Narsis
dech....Berbagai gaya...!!!
Lanjut kembali ke
kemah karena mengingat selepas dzuhur kita akan siap-siap untuk turun dan kembali
ke daerah amsing-masing.
Kali ini turun
dengan rute yang berbeda, yaitu melewati hutan mati... ajibbb banget dah, dan
pastinya nARSIS lagiii
Sampailah di tenda
sekitar jam 11.00, langsung siap2 masak merapikan tenda yang sesungguhnya,
packing kembali untuk pulang, dan bersih-bersih, jangan sampai ada yang
ketinggalan sekalipun sampah.
Alhasil, setelah
perut kenyang dan tenda kembali ke carrier, kita akan segera turun dan kembali
ke pangkuan sang Mama. Track nya sangat lumayan MENGASYIKAN dan ternyata kalau
turun lebih mudah ya, gag usah sambil ngos ngosan. Jalur yang kita lalui juga
dari pondok saladah dimana kita buka tenda, kita menggunakan jalur yang ada
hutan matinya untuk sampai ke posko utama. Tidak ada rintangan yang berarti
kita semua lulus mendaki papandayan.
Nantikan di
episode pendakian selanjutnya. !!!
sampai sekitar jam setengah 5 sore kita sampai di posko utama, HUJAN, dan
melanjutkan dengan L-300 untuk sampai ke bus yang akan membawa kita sampai di
terminal Kampung Rambutan.
Intinya dari
tulisan Papndayan PART II ini, meneruskan tulisan sebelunya dan yang pasti
PAMER keindahan Papandayan... ASLINYA Tracking pertama ini sangat asyik dan
bikin KETAGIHAN...Alhamdulillah semua selamat sampai Rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar