Youth Ecopreneur Camp
atau yang di kenal dengan YEP Camp pada kali pertamanya dilaksanakan di villa
Vika Cibodas sekitar 300 meter lagi menuju Taman Nasional Cibodas. YEP camp ini
dilaksanakan dengan berdasar pada data bahwa unemployed itu sekitar 7,2 juta nya pemuda dari
total 62 juta kaum muda, dan Jakarta sendiri setiap harinya mengeluarkan sampah
6.700 ton/day. Untuk itu, Pemuda-Pemudi alumni SUSI mengajak pemuda di seluruh
Indonesia untuk berkontribusi dalam menangani permasalahan itu dan salah
satunya dengan mengadakan YEP Camp 2014 pada tanggal 3-4 Mei 2014. Dengan Entrepreneurship,
sustainability, and local value menjadi landasan utamanya.
Saya, menjadi salah satu orang yang beruntung dengan bergabung bersama 30 orang yang LUAR BIASA berkumpul saat itu, berkenalan, belajar bersama, menata kembali mimpi, membenahi asa, dan pasti mencoba bermanfaat untuk sesama.
Presentasi I
Renard Widarto
Seorang pengusaha muda lulusan ITB dan saat ini telah menjadi beberapa CEO perusahaan sekaligus sedang menempuh Magister di UNDIP Semarang, APEC Youth Entrepreneurship Jamboree menjadi salah satu kegiatan yang digelutinya.
Saat ini, dengan begitu banyaknya penduduk di permukaan bumi ini otomatis berimplikasi pada lapangan pekerjaan dan memadai dan tentunya pendidikan yang lebih baik. Pemuda menjadi salah satu sasaran untuk bisa menjadi pencipta usaha dan penyedia lapangan pekerjaan.
Why Youth???
-It's better to start earlier
-Nothing to lose
-Bigger effort
Tahap awal menjadi pengusaha itu bisa jadi BROKER dulu, tuturnya.
Presentasi II
Kak Fithor muhammad
Presentasi ke-2 oleh Kak Fithor yang merupakan CEO CV. Putera Tunas Bangsa, Mugi-Mugi, Mitra Mugi Property, dengan konsep Eco bussiness nya sedang meniti dan mengembangkan berbagai bisnis yang digelutinya. Masih sangat muda dan terlihat optimis.
"Gag segampang yang dilihat, dan tidak sesulit seperti yang dibayangkan"
Sesi ini lebih banyak sharing, salah satu konsep entrepreneur yang dia sebutkan bahwa untuk menjadi pengusaha itu mesti bin wajib tahu 'pasar' terlebih dahulu, percuma kalau punya produk bagus kalau tidak tahu mau jual kemana dan siapa yang akan membelinya. Banyak peluang yang bisa dijadikan ladang usaha, kuncinya ya terus belajar dan belajar.
Presentasi III plus Workshop Mini
Kak Robbi
Seorang lulusan grafis ITB ini menggeluti usaha 'growbox' inovasi budidaya jamur plus edukasi yang bisa dilakukan oleh siapapundan tidak harus memiliki lahan. Ide itu berawal ketika sedang berjalan-jalan di Jogja dan mampir di Resto jejamuran yang menunya semuanya berasal dari jamur. Terlebih karena saat ini Indonesia merupakan negara pengimpor pangan, petani yang miskin, dan banyak lagi masalah lainnya yang menyelimuti negeri ini. Gagasan mencipta growbox ini sebagai definisi dari akumulasi berbagai masalah di negeri ini mulai dari menumbuhkan makanan sendiri dan tentunya peduli produk pangan lokal.
Emphaty--->Define--->Ideate-->Prototype-->Test
Presentasi IV
Roni Heryatno
Pendiri Kampus Diakonia Modern yang mengajak anak jalanan Jakarta untuk berdaya, mendaur ulang sampah dan tentunya membuat masa depan mereka lebih baik. Produk sederhana seperti 'bantal isi' isinya plastik dari botol aqua bekas mampu dihargai sampai jutaan rupiah, terlebih karena barang sudah di ekspor ke Belanda. Sesi ini kita diajak praktek dan belajar. Salah satu anak binaannya mampu terbang ke Brazil untuk mengikuti kompetisi sepak bola. Keren..Keren..Keren
Presentasi V
Abdullah Rofiq
Anak muda yang peduli akan sesama dan lingkungan. Enigami menjadi sebuah produk handycraft yang unik dan menarik dan tentunya lahir dari tangan-tangan manusia yang peduli lingkungan. Karena enigami ini dibuat dengan memanfaatkan kertas bekas dan mengajak masyarakat yang membutuhkan. Salah satu ide yang kreatif nya itu adalah mengolah kertas revisi mahasiswa tingkat akhir menjadi boneka wisuda yang lucu.
4 Point yang menjadi Prinsip Dasar Enigami
1.Edukasi BH=Budaya Hijau
2.MCK=Membina Masyarkat jadi Mandiri, Cerdas, dan Kreatif
3.Protok=Produk has lokal
4.Selingkuh=Sedekah Lingkungan Hijau
To be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar