Bismillah...
Allahumma Sholli
Wassallim Wabaarik 'alaihi
Alhamdulillah, beberapa pekan ini selalu di kasih kesempatan untuk terus
belajar, belajar dan belajar. Untuk sekedar mengingat dan mengingatkan, maka
saya bertekad untuk sharing setiap mendapat materi baru dan belajar kembali
pada media ini. Khususnya belajar menulis.
Chunking Ibadah
Sebuah istilah baru dalam kosakata kamus saya, Chunking ibadah itu
melakukan aktivitas ibadah ketika sedang melakukan urusan dunia, tetapi berbeda
dengan multi tasking yang melakukan dua aktivitas sekaligus.
Chunking Ibadah merupakan bagian dari cara mengurangi dominasi dunia agar
hidayah tidak terhalang setelah 1. Belajar melupakan dunia, khususnya saat
beribadah, 2. Ketika terfikir dunia dalam shalat, pikirkan yang global saja dan
jangan di-detailkan. Karena salah dua yang menjadi pengahalang hidayah itu
adalah belum bertaubat dan masih dikuasai hawa nafsu.
Chunking Ibadah bisa dilakukan ketika
1. Fisik tidak bergerak, seperti ketika dokter menunggu pasien yang akan
berobat, sang dokter bisa men-chunking aktivitas itu dengan tilawah, dzikir,
dan ibadah lainnya.
2. Fisik bergerak tetapi tidak berfikir, Seperti ketika menyetir mobil dan
dalam keadaan santai bisa dibarengi/ men-chunking dengan istigfar. Karena
dengan beristigfar, selain kita akan di beri banyak rezeki juga bisa
mendapatkan kekuatan.Seperti termaktub dalam Al-Qur’an Surat Huud:52
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
Dan
(dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa".
Dengan Istigfar bertambah Rezeki
Dengan Istigfar di beri kekuatan
Dengan Istigfar di jaga dari perbuatan dosa
Istigfar bisa dilakukan ketika kita duduk, berdiri, ataupun
berbaring.
3. Urusan dunia dengan niat
ibadah, seperti kita membeli kebutuhan sehari-hari pada orang yang membutuhkan.
Ketika kita melihat seorang pedagang yang sudah tua renta menjajakan pepaya dan
pisangnya, kita bisa membelinya dengan niat sadaqah dan kebutuhan kita pun
terpenuhi sekalipun harganya lebih mahal, karena niat kita sodaqoh.
Ataupun ketika kita berolah
raga bisa diniatkan agar nanti ibadah shalatnya sempurna ketika badan kita
sehat, atau seorang Ayah pergi bekerja untuk menafkahi anak dan istrinya yang
tentunya sama dengan amalan sadaqah, ataupun seorang istri pergi ke salon
muslimah untuk menjaga penampilan dengan niatan memberi yang terbaik untuk sang
suami. Itu pun Ibadah
Tapi Ustadz Rofi yang
kebetulan mengisi kajian kali ini menekankan untuk tidak menchunking ibadah
dengan urusan dunia. Yang boleh kan urusan dunia di-chunking dengan ibadah.
Jadi ketika kita melakukan tahajud agar hutang terbayar, atau melakukan dzuha
agar rezeki dimurahkan dan dimudahkan, maka itu tidak disarankan, karena kata
Ust. Rofi itu termasuk SyirkulAsrar(syirik tersembunyi). Pesannya jangan sampai
dunia jadi motivasi untuk beribadah, tetaplah Allah yang jadi tujuan dalam
setiap ibadah kita. Tutur Ustadz rofi
مَنْ كَانَ يُرِيدُ
الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا
وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di
dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي
الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا
فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali
neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan
sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
Semua manusia berproses,
semua manusia belajar dan Allah lah yang punya penilaian. Niat ibadah kita yang
masih bercampur dengan motivasi urusan
dunia ataupun tidak, Allah lah yang memiliki penglihatan sempurna. Malah ketika
dahulu masih mengkaji kitab kuning di pesantren Darul Ahkam, saya pernah
mendengar bahwa ketika awalan kita beribadah karena punya motivasi ingin
terlihat baik oleh orang lain “RIYA” itu tidak apa-apa, karena dengan
sendirinya jika itu sudah menjadi kebiasaan maka IKHLAS pun akan di raih dan
ridho Allah akan didapatkan.
Semoga kita selalu termasuk
pada golongan orang-orang yang mencintai Allah, selalu melaksanakan apa yang
sudah menjadi kewajiban kita selaku khalifah di bumi dan tentu terus belajar
dan memperbaiki diri.
Waallahu ‘alamu bishawab
Allahumma shalli wasallim wabaarik ‘alaihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar