Agustusan kali ini ada yang
beda, beda karna setelah hampir empat tahun baru ikut upacara bendera lagi
sekalipun telat dan dilakukan di kampus Institut Pertanian Bogor. Istimewanya
dilewati bersama-sama orang-orang terkasih di Indonesia Bangun Desa dan bisa sejajar dengan Rektor IPB dalam
beberapa jepretan. Luar biasa.. sekilas saya bisa mengambil kesimpulan dari
amanah yang disampaikan oleh Pembina upacara yang meng’estafet’kan pidato yang
disampaikan di Jakarta oleh Muhammad Nuh sebagai Mentri Pendidikan Indonesia,
bahwa kita masih punya harapan untuk maju dan terus berkembang, pendapatan
perkapita masyarakat Indonesia terus meningkat dan menunjukkan bahwa
kesejahteraan yang selama ini diimpi-impikan semakin dekat. Semoga hal itu
tidak hanya tanggapan dari sudut pandang pemerintah atas saja, tapi kita
sebagai masyarakat dan rakyat kecil bisa benar-benar merasakan ke’ MERDEKA’an
yang seutuhnya.
Tak lagi kita saksikan anak
negeri menangis karna tak mampu mendapat asupan gizi yang proporsional, tak
lagi menyaksikan anak negeri yang terpaksa bekerja atau menjadi buruh pabrik
lantaran ingin masuk ke perguruan tinggi tak ada biaya, tak lagi menyaksikan
tawuran, pembantaian, ataupun pencurian,, tak lagi menyaksikan petani merintih
karena hasil panennya di bayar sangat murah, tak lagi melihat pedagang menimbun
barang dagangan karena berharap jika nanti dijualnya dengan harga tinggi. Semoga
yang kita saksikan esok, petani sejahtera, pedagang bijaksana, pemerintah yang
amanah, guru-guru yang tersenyum bahagia, anak negeri yang tumbuh berkembang
dan bisa bersaing di kancah internasional. Tak ada lagi yang kelaparan, tak
ditemukan lagi yang kekurangan gizi, tak ada lagi yang putus sekolah. Semua
bahagia dan menikmati hidupnya.
Selesai upacara di IPB
Dramaga dilanjutkan dengan perjalanan menuju KRB alias kebun Raya Bogor,
sejenak bisa menikmati sejuknya udara Bogor dan bersyukur masih bisa merasakan
bersihnya lingkungan Bogor yang kata temen-temen hanya ditemukan di KRB saja. Bahkan
kita juga sempat tidur beratapkan langit biru yang sungguh mempesona. Tapi beranjak
sedikit, setelah menikmati indahnya bunga anggrek kita berjalan-jalan. Dan taukah
pemandangan yang kita temukan???banyak sepasang kekasih yang berduaan. Entahlah
mereka sudah halal atau belum, tapi yang pasti seorang teman yang sudah menikah
itu mengatakan lebih nyaman bermesraan di dalam rumah, dan itu membuat saya
menyimpulkan bahwa mereka yang bersandar di kursi berdua-duaan, atau berteduh
di bawah pohon rindang adalah pasangan yang belum halal dan pemandangan itu
sangat merusak indahnya KRB.. mungkin untuk mereka arti dari sebuah”MERDEKA”
itu adalah ketika aku dan pacarku bisa berduaaan di pohon rindang tanpa ada
yang melarang. Innalilahii wainna ilahi raajiun.. jadi untukku MERDEKA itu tak
hanya merasakan Negeri ini aman, tentram, sentosa dan rakyatnya sejahtera, akan
tetapi ditambah lagi, moral bangsa dan agama bisa lebih baik dan beradab.
Wallahu ‘alam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar