Rabu, 12 Juni 2013 Peserta
Indonesia Bangun Desa di bidang perikanan mengunjungi salah seorang pengusaha
Ikan Koi yang ada di Bogor, tepatnya di Desa Sirnagalih Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Sebut namaynya Bapak.
Udin. Beliau adalah salah seorang petani ikan koi yang latar belakang
pendidikannya adalah tekhnik mesin, beliau mulai menjajaki usaha ikan koi sejak
1984. Kini beliau telah mendirikan beberapa asosiasi ikan koi yang sudah
tersebar di seluruh Indonesia dan beliau juga pernah menajdi juri pada kontes
ikan koi taraf internasional yang diadakan di Jepang. Beliau memilih usaha ikan
koi adalah karena ikan koi memilki harga yang menjanjjikan. Walaupun tujuan
utamanya bukan itu, beliau juga sangat menikamati setiap proses yang dilewati
terkait budidaya ikan koi. Pada prinsipnya beliau bekerja dengan penuh ikhlas
dan niat untuk beribadah, adapun beliau pernah menjual ikan koi seharga Rp.
50.000.000/ ekor
itu karena Allah yang sudah mengatur. Pada dasarnya beliau
hanya senang dan menikmati setiap proses yang dilewati dengan memelihara ikan
koi.
Bapak Udin memiliki 13 kolam
yang ada di dekat pesawahan yang tidak jauh dari rumahnya, dan juga 3 kolam
yang ada di dekat rumahnya yang digunakan untuk indukan dengan menggunakan
system filtrasi yang rapi. 13 kolam yang ada di pesawahan tidak beliau jaga
sepanjang hari, beliau hanya mengontrolnya sesekali dan beliau juga hanya punya
2 pegawai yang sesekali di minta bantuan untuk memberikan pakan atau
membetulkan kolam. Beliau tidak memiliki satpam untuk menjaga keamanan koi yang
di sawah tetapi beliau melakukan pendekatan dengan cara bekerjasama dan
membantu masyarakat sebisa mungkin. Seperti halnya beliau menanam padi dan
sayuran di sekiattar kolamnya dan itu boleh untuk siapa saja, masyarakat
manapun yang lewat di sekitar itu boleh memetiknya. Adapaun jika ikan koi di
kolamnya hilang atau ada yang mencuri biarlah kehendak Allah yang menagturnya,
yang pasti pak Udin sudah berusaha semaksimal mungkin.
Ikan koi merupakan ikan yang
berasal dari Jepang sehingga nama-nama ikan koi banyak menggunakan bahasa
Jepang. Ikan koi membutuhkan air yang jernih dan sinar matahari yang cukup,
karena itu bisa mempengaruhi pada citra warna yang dihasilkan. Walaupun pada
dasranya untuk mengahsilkan ikan koi yang cantik itu harus diambil dari genetic
yang bagus pula, factor genetic sangat menentukan keberhasilan menciptakan ikan
koi yang cantik dan menawan, sementara factor pakan itu hanya sebatas penambah
saja laykanya kosmetik, tutur Pak Udin.
Pak Udin menggunakan pakan
tepung udang yang diberikan dua kali sehari di waktu pagi dan sore hari. Pakan
tepung didapatkan dengan cara import dan harga yang relative mahal sehingga itu
menjadi salah satu kendala dalam budidaya ikan koi. Pemerintah pun tidak
melakukan tindakan apa-apa untuk keberhasilan ikan koi, pemerintah tidak men-support
dan tidak juga mengahambat. Jadi petani ikan koi benar-benar di tuntut untuk
mandiri.
Budidaya ikan koi sangat
membutuhkan kesabaran dan keuletan, karena dari 1000 ekor ikan koi hanya mampu
mengahsilkan 1 atau 2 yang bagus dan memiliki harga jual yang tinggi walaupun
yang kurang bagus bisa tetap terjual pada segmen yang berbeda. Pak Udin sering
kali melakukan sortasi dimana ikan yang bagus tetap terus diperbesar sementara
yang kurang bagus biasanya langsung di jual. Pak udin sudah menggunakan website
dalam pemasarannya untuk segmen local dan biasanya banyak eksportir juga yang
datang ke rumahnya untuk membeli ikan koi.
Pada tahun 2002 pak Udin
pernah mengalami kerugian, kerugian itu disebabkan oleh virus yang di bawa dari
ikan koi yang didatangkan dari luar negeri sehingga virus itu menyebar dan
mematikan seluruh ikan koi yang ada di kolam. Ikan koi biasanya di pelihara
pada kolam dengan kedalaman 40-50 cm untuk ikan kecil dan sedang dengan PH 7, 5
dan suhu sekitar 500C. usia maksimum yang pernah Pak udin kelola
adalah 15 tahun. Walaupun pada dasarnya ikan koi di usia sebelum setahun pun
sudah banyak peminat yang membelinya. Sebetulnya alasan kenapa sampai ada
orang-orang yang rela merogoh kocek sampai Rp. 50.000.000,00 untuk membeli satu
ekor koi adalah karena ikan koi mampu membuat suasana menjadi lebih santai dan relax.
Struktur tanah yang digunakan
untuk budidaya ikan koi Pak Udin itu berpasir, mudah rontok, dan sering kali
ikan koi itu memakan cacing atau binatang lain yang ada di dalam tanah sehingga
Pak udin meantisipasinya dengan menggunakan plastik di bagian pinggirnya yang
bisa digunakan sampai dua tahun. Untuk indukan ikan koi (kawin) dibutuhkan
betina dan jantan dengan perbandingan 1:2 untuk betina dan jantan. Biasanya
prose situ dilakukan di malam hari dan 2 hari kemudian telur itu bisa menetes
dan menghasilkan larva. Ikan koi biasanya dikawinkan dengan ikan koi yang satu
varietas, walaupun tak ada salahnya jika mau disilangkan disesuaikan dengan
hasil ikan koi yang ingin didapatkan.
Pak udin memberi motivasi
untuk terus berusaha, dan sebelum menentukan jenis usaha yang akan dijalankan,
maka harus dipelajari dulu ilmunya. Dan ketika usaha mulai dijalankan
diharuskan fokus dulu pada satu bidang itu, kecuali jika bidang itu telah
berhasil, maka silahkan ekspansi pada jenis usaha yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar