Tidak Bisa Berkata Lain
Selain MIRIS
Rabu, 08 Mei 2013 @Training
Indonesia Bangun Desa
Entah harus memulai darimana,
yang pasti fakta mengenai keberadaan Indonesia dalam sektor pertanian khususnya
membuatku sangat MIRIS sekali. Bayangkan, Indonesia yang sangat kaya akan
sumber daya alam dan potensi yang diakui oleh seluruh dunia masih saja
mengimpor bahan pangan ataupun hortikultura dari luar.
Fakta-fakta yang disebutkan
oleh Muhammad Firdaus, Phd selaku wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Management
IPB menyadarkanku bahwa kita harus maju dan kembali ke Desa untuk memajukan
pertanian Indonesia. Suatu fakta dari data yang beliau sampaikan bahwa
Indonesia mampu mengekspor tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, kelapa,
Kakao,
karet kopi dan yang lainnya. Sementara Indonesia malah mengimpor tanaman
pangan, hortikultura baik sayuran ataupun buah-buahan belum lagi obat-obatan
dan jenis ternak baik daging maupun susu dari negara bagian luar. Walaupun
persentasi dari data tersebut menyebutkan bahwa Indonesia memilki nilai ekspor
yang tinggi daripada impor nya. MIRIS nya adalah, bahwa sesuatu yang kita
ekspor ke naegara luar adalah bahan mentah dan dari negara luar di impor
kembali ke Indonesia menjadi barang jadi yang harganya sangat jauh lebih mahal
sekali. Ini artinya…..”silahkan definisikan sendiri,,,
Ada sebuah kasus dari riset
yang dilakukan oleh M. Firdaus bahwa di daerah timur tengah seperti Makkah
ataupun Sudan ditemukan Jenis sayuran seperti rebung (young bamboo), pare
(paria), dan yang lainnya yang di kemas dengan kemasan menarik dan tertera
dengan label halal made in Filiphina dan Thailand. Sayuran tersebut biasa di konsumsi oleh orang
Indonesia. MIRISNYA di Negara Thailand ataupun Filipina jenis sayuran itu tidak
bisa di temukan. KOk bisa y..???*Silahkan bercermin pada diri sendiri….
The Conclusion
Pembangunan Agribisnis
Indonesia
1. Fakta mengenai ekonomi makro and resources,
pada tahun 2010 jumlah penduduk rural and urban 50:50. Mikro itu sering
berbicara mengenai cabe, kerbau,padi, dll, sementara makro itu membicarakan
BBM, inflasi dan sejenisnya yang sering di publish pada public. Perlu diketahui
bahwa jumlah penduduk Jawa Barat saat ini sekitar 41jt 2x lebih banyak dari
jumlah penduduk Australia. Sementara luas wilayah Jawa Barat jauh lebih kecil
dari Australia. Satu fakta juga menyebutkan bahwa Indonesia hanya memilki 0,3
ha/ kapita, jauh lebih besar darin Rusia yang sampai 0,8 ha/kapita. Banyak
fakta lain yang menyebutkan mengenai populasi penduduk Indonesia yang miskin,
penduduk Indonesia yang bekerja di biadang pertanian yang membuktikan bahwa
produktivitas pekerja tani di Indonesia masih sangat rendah sekali jika dibandandingkan
dengan negara Malaysia, Thailand, China, dan USA.
2. Fakta mengenai International Market yang
menunjukkan bahwa Indonesia kalah bersaing dengan negara India ataupun Srilanka
yang mampu mengekspor lada dalam kemasan bubuk atau kayu manis dalam kemasan
batang atau bubuk sementara di negara meraka kayu manis dan lada itu tidak
ditanam.
3. Future Challenges
Dynamic of Food Demand
Commodities
posisinya ketika pendapatan masyarakat Indonesia masih berkutata pada angka
1U$/hari. Livestock Product (masyarakat sudah mulai minum susu)
posisinya ketika pendapatan 1-2 U$/ hari. Proccessed product (masyarakat
mulai berfikir untuk mengelola sendiri) ketika pendapatannya 2-10 U$/ hari. Survive ketika pendapatan masyarakat > 10U$/ hari
4. Conceptual Issue of Free
Trade. ASIA harus bersatu….!!!
5. Conseptual Issue of
Agribussines development. Development itu ketika
masyarakat bisa berubah dari standar hidupnya. Untuk membangun desa dibutuhkan economic
agend seperti mendirikan koperasi dan infrastruktur seperti jalan, air, dan
kamar mandi.
6. Politic of
AgriculturalDevelompment. The neglect of
agriculture in economic development and policy adalah bias urban, bias
budaya, dan bias gender.
7. Some Potential answer. “Masalah utama pertanian Indonesia adalah
orang Indonesia menanam sesuatu yang memiliki kualitas yang sama dengan
kuantitas yang tidak cukup.” Di Jawa Barat tidak ada satu orang pun yang
menanam pohon pisang ambon sebanyak 1 ha.
_Materi Training Indonesia Bangun Desa oleh M. Firdaus, PhD pada hari ke-3 (08 Mei 2013)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar