Mark Twain say
“Twenty years from now you will be more
disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So
throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds
in your sail. EXPLORE. DREAM. DISCOVER”
ARTINYA...??*CERNA
SENDIRI AJEE YEE
SEMERU...SEMERUU
Alhamdulillah tepat di
tanggal 24 Desember 2014, aku berhasil kirim sms ke Sang Bos untuk bolos kerja
pada tanggal 26, 27, 29, 30 Desember *ASLI MINTA Di PECAT...) demi pendakian
Mahameru, demi foto KECE yang bisa aku jadikan sampul Facebook, demi komen BBM
ketika aku pasang DP keindahan Ranukumbolo, demi sepenggal kisah dan pengalaman yang akan aku
bawa sampai mati... HAHAyyy
Tepat 24 Desember
2014, pulang Dines 17.00 tanpa dikomando lagi langsung caww ke Terminal
Barangsiang-Bogor, *( Tumben-tumbenan
kali ini ada yang nganter tepat sampai bus berangkat, gag biasa banget-biasanya
olangan. Thanks Kaka IYAM) karena kebetulan 3 bulan yang lalu pas booking
tiket kereta dapatnya berangkat dari Bandung 25 Desember 2014 ba’da subuh. So,
kudu nge-bus dulu dari Bogor malam itu dan bikin kita menggelandang di Bandung,
di stasion Kiara Condong.
Tepat selesai subuh
dan memasikan pasukan komplit.(dz, Dian, Frisca, ACHMAD RIYANDI, Kang TB, Kang Ilham, dan
terakhir Kang Away)kita langsung chek in dan Alhamdulillah 10 kursi utk kita
bertujuh, BISA SELONJORAN dunk..
*Ini
terjadi karena ada 3 teman kita yang GAGAL ikut.
Tak ada yang perlu
diceritakan tentang kegiatan kita di kereta selain tidur*Efek gag mandi pagi itu, sesekali mainin gadget*asik sekarang kereta ekonominya udah ada
charger, doakan semakin maju dan fasilitasnya di upgrade terus yaa... dan
tak lupa nyemil dunk. Dan ternyata pengalaman naik kereta perjalanan siang ini
cukup membuat ingin terulang, asli amazing bisa merasakan matahari terbit, matahari ada di atas kepala kita ampe
dia tenggelam di ufuk barat. Apalagi via selatan ini dapat banyak bonus view
ajiib Gn. Guntur dan gunung-gunung lainnya yang SUPER-KUPRET.
And you know,
perjalanan kali ini sedikit terhambat karena ditengah perjalanan ada 1 gerbong
yang konslet yang berhasil bikin aku terbangun, bukan karena konsletnya cii
tapi karena banyaknya penumpang dari gerbong lain berlarian, karena dikiranya
ada kebakaran gytu, padahal alhamdulillah Cuma konslet ajja. Oleh sebab itu, ketika
bertemu stasiun yang agag besar kereta diam sejenak untuk manambah gerbong dan
alhamdulillah bisa shalat dzuhur dengan sempurna di musholanya walau gag berani
jajan dulu karena takut tiba-tiba keretanya lansung jalan ajja dan akuu
tertinggal. O maigat.. O my woow..*Ala Naomi di Sinetron Diam-Diam Suka..
Maksudnya…???ANY
CORRELATION GUYS>>>???
Setelah selesai shalat dzuhur, gerbong selesai ditambahkan dan penumpang dirapikan, sang
Masinis kembali memacu kereta hingga sampai ke Surabaya. Di tengah perjalanan
kereta sempat berhenti di beberapa stasion untuk menaikkan atau menurunkan dan
menaikkan penumpang. Tak jarang kita memanfaatkan momen itu untuk beli makan
atau sekedar menghirup udara segar. Seperti Gudeg Jogja yang jadi santapan
siang ittu yang kita beli ketika kereta berhenti di Stasiun Lempuyangan. *Kegiatan ini hanya bisa dilakukan buat yang
biasa naik kereta, kalau ga biasa beresiko ditinggalin kereta. BISA KARENA
BIASA
Senja kala itu masih menikmati deru mesin kereta di
perbatasan Jawa Tengah dan Timur, dan kita Alhamdulillah sampai di Stasiun
Jombang jam 21.00 –Telat karena konslet *Sebetulnya kereta sampai Surabaya,
tapi demi menghemat waktu dan agar bisa sampai di Pasar Tumpang lebih cepat,
maka kita turun di Stasiun Jombang lanjut dengan bus ke Malang.
Eng…Ing… Eng…Bus Jombang-Malang ternyata sudah habis
alias gag ada. Alhasil kita cari alternative lain buat sampai disana dengan
selamat tanpa kekurangan sedikit pun. Dan akhirnya kita dapat mobil kayak espace gitu yang kita bayar 400.000 sampai
Malang. Walau di tengah jalan sempat di oper ke Avanza plus tambahan ongkos
100.000 tapi Alhamdulillah bisa sampai dengan selamat sehat dan utuh di
basecamp “Mba Nur” @ Pasar Tumpang.
And You Know, apa yang aku lakukan selama perjalanan Jombang-Pasar
Tumpang…??? T.I.D.U.R
Dan ternyata sampai basecamp sudah banyak para pendaki
yang siap sedia taklukkan MAHAMERU. Kita langsung gabung aja, lapor, dan TIDUR.
Lagi dan lagiiii
“Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana
diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana di
tegakkan? Dan Bumi bagaimana dihamparkan? (Q. S Al-Ghasiyah : 17-20)
Fajar pagi pasar tumpang mulai menggerogoti
tulang-tulang sehiangga membuatku tak sanggup lagi mengukir mimpi atau sekedar
menimati posisi telentang. à Akhirnya
bangun, subuh, touch up walau tanpa mandi, lalu re-packing, cari kebutuhan yang
belum terpenuhi, sarapan dan GO… Go… Go…. RANUPANE….!!!
Rp. 350.000,00 cukup untuk membawa kita ber-tujuh
samapai di Ranupane, daripada harus ngesoddd?? Sekitar 1,5 jam kita menikmati
“Siang Semangat” di Traditional Jeep, hahha mobil bak maksudnya pada perjalanan
Ps. Tumpang-ranupane. Hamparan pohon kentang, daun bawang and beautiful Bromo
jadi pendukung untuk ber-selfie ria sepanjang perjalanan ittu
Sampailah di Ranupane sekitar 10.30, lapor dulu dan
dapat pencerah dari Volunteer, selain wejangan volunteer juga memastikan kalau
pendaki bawa gear lengkap biar safety ketika nanjak. And then, kita urus simaksi yang ngabisin 600.000 kurang dikit,
*Untuk ber-7 loch yaa, sekedar menghangatkan perut kita nikmatin Bakso sono
yang saosnya Pink dan…
BISMILLAH.. PENDAKIAN DI MULAI….
Dokumentasi on pendakian Semeru
Oro-Oro Ombo niii
Sang Ketu
Briefing and cek in ricek sebelum pendakian
Perjuangan dirin tenda di Kalimati.. Sore ittu.. Rain
Beautiful Ranukumbolo
Packing..Packing
Pahlawan @AYAK-ayak 2.500/buah
Oleh-oleh Malang
Pulang...pulang
inspiratif,....beautiful,....
BalasHapus