Edisi Kawah Putih Part II dan Dusun Bambu
Masih
dalam suasana idul fitri 1435 H, alhamdulillah bisa bersilaturahim, merefresh
hati yang kemarin telah terluka *BACA lebayyy. Dan kembali menapati jejek-jejak
yang sudah tersimpan di jalanan Bandung menuju Kawah putih-Bandung Selatan.
Ceritanya
kalau di Indonesia ittu, paska lebaran ada yang namya “Halal Bihalal” yang
biasa dilakukan oleh kebanyakan orang dengan berkumpul dan makan bersama
selepas idul fitri. Untuk kita kali ini.. Si tukang Jalan pun mengikuti tradisi
yang namanya “halal bihalal’ dengan berkumpul di Bogor dan makan-makan di
Bandung, tepatnya makan siang di Bandung.
Si Tukang jalan mampir di kawah putih- Bandung (Foto-Kang TB)
Let’s
Go...
Saat
itu Jum’at 08 Agustus 2014, aku, Ayu, Dian, dan kang TB sepakat untuk berkumpul
di kosan akku yang di Yasmin-Bogor yang sederhana dan biasa saja untuk menunggu
jemputan dari anak Depok yaitu Ahmad dan Ableh dan katanya beserta kedua
temannya. *Dalam hatii assiikk ada teman baru lagii.. tapi di sisi lain
langsung sibuk atur posisi nanti di mobil..hahah 8 personil 1 avanza...Ouooooo..Amazing
lah pastiii
Berkumpul
di kosan sekitar pukul 21:30, Rehat sejenak dan ternyata 1 personil di Depok
hingga pukul 23:30 tidak bisa dihubungi, alhasil si anak depok yang lain masih
menunggu.. Ouh hoohoo, jelas ini mah ngaret bingiiit. Awalnya berencana
berangkat kisaran pukul 23:00 dr Bogor
menuju Bandung, tapi karena satu dan lainnya, Kita si Tukang Jalan baru bisa
caww di pukul 01:15 hari Sabtu 09 Agustus 2014 lengkap dengan 8 personil
beserta bantal dan kue lebaran yang siap menemani vacation kita kali inni.
Masuk
mobil, baca do’a sebelum perjalanan “Bismika
Allahumma ahyaa Wabismika Amuut”. Dan mata ini terbuka ketika sudah pada
ribut karena rest area KM 97 Sudah terlewat dan akan menemukan rest area lagi
setelah tol Buah batu, padahal untuk menuju kawah putih cakepnya keluar di tol
Kopo. Why.. so how..??Jam menunjukkan 03:00 pemirsah...
Langsung
putar kepala, eh putar otak maksudnya, coba kontek teman yang di Bandung dan
punya rumah di Ketapang kali aja bisa ditumpangi buat rehat melepas penat dan
mandi tentunya. Bersyukur dia masih melek bilangnya lagi lembur kerja, TETAPI..
Ternyata pekan ini dia tidak pulang karena sehari-hari dia bekerja di Jakarta.
So, so kita cari alternatif yang lain, dan saya keingetan sama mushola yang ada
pom bensinnya tapi posisinya sudah dekat ke Ciwidey, *mudah2n 24 jam dan bisa
meluruskan punggung. Dan Yes...!! mushola Al-Masoem itu plus ada ATM BNI nya
juga pom bensin dan kali ini ternyata musholanya sudah di sekat antara mushola
dan tempat makan mie ramen buka 24 jam dan bisa digunakan alias gag di kunci.
Tapi mie ramennya masih close cii.. Dan ternyata disana juga ada 2 wisatawan
nampaknya yang sedang beristirahat. Alhasil kita wait subuh disana,
bersih-bersih sebisanya dan tentunya shalat subuh dan alhamdulillah bisa
tilawah juga. Nikmatnyaaa
Kisaran
jam 06:00 kita melanjutkan perjalanan dan menikmati udara Ciwidey yang super
dingiin bingiit, sarapan di jalan, eh maksudnya di pinggir jalan yang kita
temui dengan menu nasi uduk plus bubur ayam, tadinya 1 personil pengen sarapan
surabi cii,, tapi sepanjang jalan tak ada yang jual. Lepas sarapan langsung lah
kita menuju tujuan utama ‘KAWAH PUTIH “. Tepat 06:50 ternyata sudah buka dan
kita langsung beli tiket dll, tiket saat itu 17.000/ orang dan untuk mobil
150.000 cas nya. Lumayan juga yaa, padahal disana juga ada angkutan semacam
angkot yang dimodifikasi gytu yang bisa membawa kita dari pintu masuk kawah
putih menuju kawah putihnya. Ongkosnya kisaran 10.000/ orang atau sesuai dengan
kemampuan kita negosisasi dengan sopirnya. Tapi sepertinya repot juga kalau
mesti turun mobil dan naik mobil yang lain.
Sesampainya
di kawah putih kita tak basa basi lagi langsung selfie, narciscus, di pinggir
kawah, sampai kehabisan pose kisaran jam 09:00 kita memutuskan untuk
meninggalkan jejak di kawah putih dan menuju ke tempat lainnya.
Narsiscus kawah putih
Diskusi
di mulai, di dalam mobil.. Aku yang aslinya sudah pernah ke kawah putih ogah
ajja kalau ke Bandung Cuma ke kawah putih ajja. Alhasil aku yang penasaran
banget sama resort dusun bambu mencoba manas-manasin yang lain supaya mau
kesana juga. *kejam juga ya akku..hihi Dan ternyata berkat training motivasi
yang sering aku ikuti di zaman kuliah berhasil membuat orang seisi mobil mau
juga ke dusun bambu, terkecuali 1 orang
yang mau ke boscha dan nyurabi di setia budi. TETAPI setelah kita menelusuri
jalan dan setting GPS menuju dusun bambu dari kawah putih kita menggunakan
jalan yang melewati banjaran dan ketemu pintu tol muhammad toha dan keluar tol
pasteur. Sebetulnya ketika keluar tol pasteur GPS memerintahkan untuk ambil
jalur Cimahi supaya bisa sampai ke dusun bambu lebih cepat, tapi yang bawa
mobil ambil jalur lembang dan alhasil kejebak macet lah...hihihi
Alhasil
kita menelusuri lembang untuk sampai di terminal ledeng dan tentunya bakal
ketemu juga setia budhi dunk. Setelah sepakat untuk mampir di salah satu masjid
di sekitar jalan menuju ke Lembang kita rehat sejenak, shalat dzuhur dan touch
UP dulu alias mandiii, kita langsung lanjut perjalanan seiring isi perut yang
miscall minta di isi, kebetulan kita lewat surabi setia budhi dan ternyata
belum BUKA, so lanjut aja ke dusun bambuu ya.. kasian si akku yang ngidam
banget buat kesana.
Dari
terminal ledeng perjalanan masih lanjut dikit dan ketemu belok kanan ada plang
juga kok, menuju dusun bambu. Atau setting GPS lagii kalau gag mau repot.
Sepanjang jalan kita melewati wisata kampung Gajah, Kampung daun, DE EL EL.
Banyak juga wisata sepanjang jalan sersan bajuri ittu yang bisa kita kunjungi. Tetapi
saat ini tujuannya tetap DUSUN Bambu. Jadi lanjutt terus, kalau gag salah
sekitar 11 km dari belokan setelah terminal ledeng ittu. Jauh juga yaaa
Akhirnya kesampaian juga ke Dusun Bambu
Sampailah
di dusun bambu, cakepp cii tapi aslinya saat ittu ramee bener... Pengennya bisa
makan di saung pinggir danau gytu, tapi kok kayaknya penuh bgt, karena sudah
terlanjur bayar uang masuk 10.000/ orang plus perut lapar jadilah kita nyasar
di resto burangrang dan memilih menu makanan. Belum banyak menu makanan nya dan
ternyata memang dusun bambu ini masih baru dan belum grand launcing. Dikira
makanan dusun akan murah harganya tapi ternyata disini lumayan standar cii..
Pokoknya kalau mau makan disini plus minumnya kaya jus gytu.. Siapin aja
100.000-an. Atau kalau mau hemat bisa ambil nasi goreng plus air mineral
budgeting sampai 70.000-an. Kalau mau jajan-jajan gytu banyak menu di pasar
khatulistiwa yang pembayarannya agak ribet karena harus beli voucher dulu. Atau
kalau mau yang super hemat silahkan bawa makanan dari rumah dan bisa gunakan
semi gazebo gytu untuk bisa makan disana. Jadi silahkan anda yang tentukan.
Saat
itu aku icip-icip menu bebek goreng dusun bambu.. makanan nya enak cii,
bebeknya juga renyah gytu, wajarlah dengan 70.000 yang kita keluarkan untuk
paket bebek goreng ittu. Dan teman saya coba menu sop gurame nya. Seger bin
nikmat juga. Alhasil untuk saling menikmati kedua menu ittu. Kita join-nan
dech... soalnya kalau 2 menu sendiri juga mana bisa abis...???paket bebek
goreng dan paket sup gurame dinikmati berdua..nyos kan... Maksudnya biar gag
gede banget juga budgeting nya.
Suasana lunch di Burangrang-dusun bambu
Ini menu ayam *lupa namanya
Yang ini sop gurame
Yang nyuss ini bebek goreng
Abis
makan.. jalan jalan bentar.. selfie.. lihat balon udara yang mau mengudara, dan
pulang...
Kali
ini pulangnya lewat jalur Cimahi dan asli lebih cepat, pengen tau kenapa??? Jangan
tanya saya, karena saya tertidur... Pliis... heehe
Good
by and so fun for Your vacation....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar