Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pertanian
(Memaksimalkan
Hasil Panen Untuk Para Petani Agar Bisa Menghidupi Keluarga)
Pertemuan kali
ini di Kelompok Tani “Berkah Jaya” Kampung Cinangka Yang di ketuai oleh H.
Abdul Kohar di hadiri oleh petugas pemerintahan
yang di panggil Pak Pri dari Dinas Pertanian. Kita disini hanya sharing
sekaligus pembagian bibit untuk para petani. Pertemuan kali ini merupakan
lanjutan dari SLPT yang merupakan sekolah untyuk para petani agar hasil panen
bisa meningkat.
Pak Pri
bercerita seputar pengalaman mengenai keberhasilan petani Cipelang, Cderum. Di
daerah Cipelang
tersebut 1 Hektar bisa menghasilkan 13, 69 gabah kering. Hal
itu dipicu karena pemnggunaan bibit yang bagus, pemumukan yang sesuai dan
pemberantasan hama dengan baik. Hama itu tidak harus selalu di bunuh dengan
obat kimia. Akan tetapi keberadaan hewan lain pun bisa menghilangkan hama. Seperti halnya keberadaan hama ulat bisa
dihilangkan dengan keberadaan papatong.
“Sesuatu di
lakukan harus mengetahui ilmunya”
Tekhnologi yang
canggih tidak selalu berdampak positif, akan tetapi kita harus melakukan
sesuatu sesuai dengan pengalaman dan hasil penelitian. Teori petani terdahulu
setiap menenam padi yang banyak maka akan mengahsilkan panen yang banyak pula.
Padahal kenyataannya dalam satu titik itu cukup menggunakan 1-2- atau 3 benih
padi, sementara masyarakat terdahulu bisa mencapai 10 benih dalam satu titik.
Ternyata menurut pengalaman dan hasil penelitian, yang 1 benih bisa memiliki
cabang yang banyak. Berbeda dengan yang satu titik 10 benih, pertumbuhannya
pasti kurang maksimal dan pertumbuhan tiap benih pun kurang efektif, sehingga
tidak hanya menghasilkan hasil panen yang minimum akan tetapi pemborosan bibit
pula. Begitupun dengan penggunaan puradan, sebaiknya digunakan pada waktu semai’an
daripada setelah benih ditanam, karena bisa jadi apabila sudah benih ditanam
mengakibatkan makhluk hidup yang membantu pertumbuhan benih musnah seketika.
*ini hanya
catatan kecil saja yang bisa saya rangkum, banyak materi yang tidak bisa saya
tuturkan karena keterbatasan pemahaman dan pengalaman pula mengenai masalah
pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar